Samsung AI Forum 2021: Memajukan Teknologi AI untuk Membantu Manusia
SELAMA 1–2 November, Samsung Electronics mengadakan Samsung AI Forum (SAIF) yang kelima secara online. Acara ini mempertemukan akademisi dan pakar AI ternama dunia untuk berdiskusi dan menentukan arah penelitian untuk mengembangkan AI dengan skala yang dapat memberi manfaat bagi umat manusia.
Para pembicara yang mewakili berbagai bidang memperkenalkan algoritma AI yang baru dikembangkan, serta solusi AI inovatif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita di masa depan.
Samsung Electronics menghadirkan streaming forum di saluran YouTube-nya dan menawarkan kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli selama sesi tanya jawab kepada para peserta – termasuk insinyur, peneliti, dan mahasiswa di bidang AI.
Berikut ringkasan dari presentasi dan topik utama yang disajikan pada SAIF 2021. Diselenggarakan oleh Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT), pusat litbang Samsung yang didedikasikan untuk teknologi masa depan mutakhir, hari pertama Samsung AI Forum dimulai dengan sambutan dari Dr. Kinam Kim, Vice Chairman dan CEO of Samsung Electronics.
“Transformasi digital telah dipercepat di setiap industri, dimana data science dan machine learning menjadi dasarnya,” kata Dr. Kim. “Kami di Samsung terbuka untuk mendiskusikan cara mengatasi masalah umum yang penting dengan para peneliti dari seluruh dunia, dan kami berharap Samsung AI Forum dapat memfasilitasi tujuan itu.”
Acara ini juga menampilkan talenta dan peneliti yang menonjol di bidang AI. Samsung mengumumkan lima pemenang penghargaan Samsung AI Researcher of the Year tahun ini, yang diluncurkan sejak 2020 untuk memberi pengakuan pada peneliti AI global yang menjanjikan.
“Saya sangat berterima kasih kepada siswa saya, yang karyanya benar-benar dihargai di sini,” kata Profesor Phillip Isola dari Massachusetts Institute of Technology, yang menerima penghargaan tersebut. “Kami mencoba memperoleh kemajuan untuk membuat sistem AI yang lebih dekat ke (mencapai) kemampuan menyerupai manusia [dan] kemampuan menyerupai hewan,” paparnya.
“Penelitian saya berada di pertemuan antara computer vision dan machine learning, dan tujuan umum saya adalah menciptakan sistem visual yang andal dan dapat diakses oleh semua orang,” tambah Profesor Judy Hoffman dari Georgia Institute of Technology.
Untuk Hidup yang Berdampingan antara Manusia dan AI
Hari pertama forum ditutup dengan diskusi panel di mana para akademisi terlibat dalam percakapan yang interaktif dan berbagi wawasan mereka. Moderator panel, Youngsang Choi, Vice President of SAIT, memperkenalkan topik yang berkaitan dengan bidang keahlian masing-masing panelis.
Usai diskusi, peserta diberi kebebasan untuk mengajukan pertanyaan kepada para panelis. Seorang peserta bertanya kepada panelis apakah mereka percaya bahwa algoritma AI dapat mencapai efisiensi data setingkat manusia dalam pelatihan, dan Profesor Antonio Torralba menjawab ya.
“Ketika kita memikirkan data yang dimiliki manusia, manusia tidak hanya menyimpan data visual. Mereka benar-benar merasakan dunia melalui banyak mekanisme berbeda,” terang Profesor Torralba.
Manusia sebenarnya bukan pengamat pasif dunia. Mereka benar-benar berinteraksi dengan dunia dan melakukan segala macam eksperimen. "Saya pikir, untuk mencapai tingkat efisiensi [yang menyerupai manusia], kita perlu menggabungkan semua hal ini dan membuatnya benar-benar seperti karakter utama film yang dimainkan AI sekarang.”
Diskusi panel juga menawarkan kesempatan bagi mahasiswa yang jurusannya terkait dengan bidang AI untuk berbagi minat mereka dengan para ahli dan menerima saran.
Di bidang AI Natural Language Processing (NLP), misalnya, jumlah parameter terus meningkat, yang berarti bahwa biaya yang diperlukan untuk melatih model juga meningkat. Mempertimbangkan keadaan ini, para peserta mendiskusikan ke arah mana penelitian akademis harus menuju.
Profesor Yoshua Bengio dari University of Montreal, co-chair Samsung AI Forum dan juga Samsung AI Professor mengakhiri diskusi panel dengan menawarkan beberapa saran mendalam kepada peneliti dan mahasiswa AI muda.
Jangan takut untuk pergi ke arah yang sangat berbeda dari apa yang telah ditetapkan sebagai state of the art. Kekuatan otak adalah hal yang benar-benar berada di balik inovasi dan kemajuan luar biasa yang diberikan sains kepada kita.
"Jadi jangan takut untuk mencoba sesuatu [dan] jangan takut untuk mempertanyakan apa yang tampaknya sudah mapan selama bertahun-tahun atau puluhan tahun. Begitulah cara kita semua akan membuat kemajuan,” ujarnya. (*)