Virtual Tour Kandang Hewan Kurban lewat Aplikasi Ternaknesia
HARI Raya Idul Adha 1442 Hijriyah menjadi momentum perayaan umat Islam dengan ibadah kurban. Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali, tentu ibadah itu perlu dilakukan dengan aman.
Saat ini, dapat menggunakan aplikasi Ternaknesia yang menawarkan fitur belanja kurban yang ada sejak 2017. Pembeli cukup memilih hewan dari aplikasi itu, dan hewan dikirimkan ke rumah pemesan. Aplikasi dapat didownload gratis di Playstore atau AppStore.
Kini, Dalu Nuzlul Kirom, CEO Ternaknesia, menawarkan fitur baru pada momen kurban tahun ini. Aplikasi memberikan pengalaman belanja ke kandang lewat teknologi Virtual Reality (VR).
“Awalnya ide ini muncul karena sebagian pelanggan ada yang belum puas sekedar belanja online. Masih ada saja yang ingin lihat hewan langsung ke kandang,” jelas Dalu, Kamis (15/7/2021).
Dengan PPKM darurat, inovasi ini diharapkan menjadi satu di antara upaya preventif menekan wabah Covid-19. Dalu mengatakan, fitur VR ini mampu menggantikan aktivitas keluar rumah dari warga dan tentunya menjadi jauh lebih aman.
Ternaknesia ingin mengakomodasi keinginan dan budaya masyarakat dalam momen kurban. Entah itu mereka yang lebih suka praktis dan cepat dengan belanja via aplikasi, atau bagi yang belum puas jika tidak langsung ke kandang.
Koordinator Kandang Ternaknesia di Surabaya, Dimas Hakim menjelaskan, memasang kamera 360 secara mobile untuk update aktivitas kandang di Jalan Ir Soekarno Nomer 21 Surabaya (Komplek Pasar Kurban MERR).
Dengan gambar yang direkam itu, pembeli bisa menikmati virtual tour. Video memperlihatkan detail hewan per ekornya. Dengan begitu, pembeli diharapkan lebih leluasa menentukan hewan mana yang akan dibeli.
Video yang diunggah selalu update agar kondisi yang dilihat pembeli melalui VR sesuai dengan realita di kandang. “Di aplikasi Ternaknesia bisa dicoba untuk virtual tour seolah kita berkunjung ke kandang langsung,” ujar Dimas.
Dalam masa PPKM Darurat, warga menggeser cara belanja ke online. Permintaan hewan kurban di Ternaknesia, menurutnya banyak tercatat lewat aplikasi hingga marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.
Menurut Dimas, program yang paling banyak dipesan adalah kurban untuk disalurkan. Smartqurban memiliki program kurban untuk disalurkan berupa daging segar hingga olahan daging siap saji.
“Tahun ini kami ada program baru, Smartqurban peduli Covid-19, yang dijadikan olahan rendang dan empal. Program ini akan segera disalurkan untuk mereka yang terdampak PPKM Darurat di tengah gelombang Covid-19,” jelasnya.
Start up yang memiliki misi menyejahterakan peternak lokal ini, terus mencatat kenaikan penjualan hewan kurban setiap tahunnya. Lapak Surabaya tahun ini, sudah berhasil menjual 400 domba/kambing dan 50 sapi melalui aplikasi.
Salah satu pembeli, Tasya sangat terbantu dengan adanya aplikasi Ternaknesia. Dia bisa memenuhi hasrat memilih sendiri hewan kurbannya. Penggunaan teknologi VR ini memudahkan melihat dan memberi pengalaman mengecek tanpa harus datang ke lapak. (zia)