Ini Cara Raline Shah Bantu Pemberdayaan Perempuan
KESETARAAN gender adalah usaha bersama, dan tidak bisa dilakukan secara sepihak. Secara global, mayoritas kaum pekerja perempuan menerima gaji 23% lebih rendah daripada laki-laki.
Perempuan juga memiliki kecenderungan 2,5 kali lebih sering melakukan pekerjaan domestik tidak berbayar dibandingkan laki-laki. KISAKU ingin mempertegas komitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia.
Raline Shah, co-founder KISAKU mengatakan, tiga dari lima pendiri KISAKU adalah perempuan. "Ada 40% barista dan mayoritas vendor kita juga perempuan," ujarnya, Rabu (24/3/2021).
Hal itu merupakan bentuk komitmen KISAKU untuk memberikan dukungan pada kaum hawa yang ingin berdaya, karena kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat mendorong kesetaraan gender, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan perekonomian negara.
Hasil sensus penduduk 2020 Badan Pusat Statistika menyatakan bahwa 49,42% atau 133,54 juta penduduk Indonesia adalah perempuan.
Sayangnya, Global Gender Gap Report 2020 yang dilansir oleh The World Economic Forum menjelaskan bahwa untuk mewujudkan persamaan gender membutuhkan waktu lebih dari 99,5 tahun.
Menurut Raline Shah, apa yang telah dilakukan hanyalah langkah kecil untuk membantu perempuan Indonesia agar lebih berdaya.
"Tentu kami mementingkan kualitas pekerjaan, tapi kami membuka banyak kesempatan bagi perempuan yang ingin membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan bekerja," paparnya.
KISAKU menyediakan pelatihan bagi para karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja, baik soft skill atau hard skill.
Salah satu vendor KISAKU, Kallula yang juga co-founder CRE menambahkan, norma budaya dan diskriminasi terkadang masih dialami oleh perempuan wirausaha, terutama yang memiliki usaha berskala mikro dan kecil.
Perlahan hal itu sudah berubah. Dengan dukungan masyarakat, khususnya sesama perempuan seperti yang sudah dilakukan oleh KISAKU, kami memiliki banyak kesempatan untuk mencapai pemberdayaan ekonomi.
"Selain itu sebagai perempuan wirausaha kami juga lebih paham akan kebutuhan pelanggan perempuan, yang memiliki populasi nyaris 50% penduduk Indonesia,” tuturnya.
Keanekaragaman dan penyertaan manfaat tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan perempuan, tapi juga perusahaan itu sendiri. Penelitian dari Harvard Business Review menegaskan bahwa keanekaragaman gender dapat memicu produktivitas perusahaan.
Keanekaragaman dapat menambahkan nilai bagi perusahaan, serta meningkatkan ide, inovasi, dan kreativitas. Selain itu keanekaragaman gender dalam sebuah tim, bisa memperluas koneksi antara klien dan konsumen.
Raline Shah percaya, semua orang, tanpa harus melihat gender, bisa mencapai tujuan hidup mereka. Kerja keras, percaya pada diri sendiri, dan tidak berhenti belajar adalah kunci sukses bagi setiap orang.
"KISAKU selalu berusaha membantu karyawan untuk terus berkembang, agar nantinya mereka bisa mencapai kesuksesan yang selama ini mereka inginkan,” tutup Raline Shah. (*)