Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Nastain Membuat Tempe Karakter Emoji Smile dan Love

Nastain, warga Lingkungan Randegan RT 02/RW 02, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari berkreasi menciptakan tempe karakter emoji Smile dan bentuk Love.

Dia bersama istrinya, Indra Ambarwati (39) bereksperimen mengolah sekaligus membentuk tempe menjadi tampilan lebih menarik dan menambah nilai ekonomi.  

Kreasi tempe karakter emoji ini bermula ketika bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) perdagangan industri tempe yang dikelola pemda. 


Saat itu, ada pembeli yang mengeluh anaknya susah makan tempe. Keluhan itu membuat memutar otak memberikan solusi agar anak-anak lebih suka makan tempe.

"Kita cari solusi bagaimana kalau membuat tempe dengan bentuk lain, yang dapat menarik perhatian anak-anak," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/1/2021).

Nastain bersama kelompok Kube akhirnya punya ide membuat tempe dalam bentuk berbeda, yaitu bentuk Smile dan Love ini. Pembuatan tempe karakter itu karena relatif baru sehingga hanya melayani sesuai pesanan melalui preorder.

Pemasaran utama melalui media digital, yaitu media sosial Facebook dan WhatsApp dan Word of Mouth Marketing dari warga yang sudah membeli produknya. "Preordernya juga nggak setiap hari. Kalau ada yang pesan baru kita buat," jelasnya.

Harga tempe Smile dijual relatif murah,  yaitu Rp 10.000 dan tempe Love Rp 2.500 sedangkan tempe biasa kemasan daun dijual berharga Rp 2.000.

Sebelumnya, tempe Smile dijual berharga Rp 8.000, namun karena bahan baku kedelai impor naik sehingga, Nastain menaikkan harga menjadi Rp 10.000.

Pria yang menekuni usaha tempat dari tahun 2008 menyebutkan, kebanyakan pemesanan tempe Smile dan Love ini berasal dari berbagai kalangan di antaranya pengelola katering dan ibu rumah tangga.

Dia menerima pesanan tempe unik ini, lima sampai enam kali dalam sebulan. Mereka itu warga yang hendak bepergian ke luar kota dan  memesan tempe Smile dan Love untuk oleh-oleh.

Nastain memproduksi tempe Smile dan Love ini sudah sejak empat bulan lalu atau September 2020. Setiap kali memproduksi tempe dapat menghabiskan bahan baku kedelai impor sekitar 10 kg.

Pembuatan tempe karakter emoji hampir sama dengan pengolahan tempe umumnya. Biji kedelai dicuci bersih dan dimasukkan mesin giling untuk memisahkan kulit kedelai. Baru kedelai direbus hingga matang dan ditiriskan sebelum fermentasi.

Nastain membuat cetakan khusus berupa pipa paralon dengan bambu sebagai pembentuk emoji. Bambu dilapisi plastik agar tidak lengket saat dilepaskan dari cetakan. Tempe Smile berlapis kertas antiminyak warna cyan atau biru kehijauan.

"Yang membedakan pengolahan tempe Smile yaitu menggunakan cetakan pipa diameter 2,5 dim dan panjang 20 cm dan sama dengan pembuatan tempe Love, namun ukurannya lebih kecil," ucap Nastain.

Rencananya, dia akan membuat varian tempe Smile dalam ukuran lebih kecil dengan harga  Rp 5.000. Pasalnya, banyak pelanggan yang memintanya biar lebih murah.
 
Pengolahan bahan baku biji kedelai satu kilogram dapat menjadi tiga potong tempe Smile. "Rencananya mau buat tempe Smile harga Rp 5.000," tandasnya. (don)

Auto Europe Car Rental