Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Setelah Membacok Tetangga Khusnul Khuluq Pulang dan Mengunci Rumahnya

SEORANG pria ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) mengamuk menganiaya tetangganya menggunakan senjata tajam (celurit) di Dusun Belahan, Desa Brayung RT01/RW 02, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Khusnul Khuluq menggunakan celurit itu untuk membacok tetangganya, Jamilin hingga tewas saat ketika dalam perawatan di RS Sakinah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Tetangga lainnya, Kaswari (82) berhasil selamat meski harus mengalami luka bacok pada bagian leher atas dan pergelangan tangan kanan.


Warga setempat, M Naim menuturkan, penganiayaan itu berlangsung di depan rumahn Jamilin, yang lokasinya sekitar 10 meter di   belakang kediaman Khusnul, Rabu (2/12) pukul 07.30 WIB.

Amukan pria 40 tahun tanda alasan jelas itu membuat warga gempar dan histeris. "Terdengar suara teriakan minta tolong kalau Pak Jamilin terluka dan tergeletak di depan rumahnya," paparnya.

Warga berupaya mengevakuasi Jamilin yagn sekarat ke RS Sakinah tapi tidak tertolong. Pria 70 tahun ini diduga banyak kehilangan darah akibat sabetan celurit di bagian punggung bawah.

Selesai dengan Jamilin, Khusnul menyerang Kaswari yang sedang mencangkul di ladang dan kebetulan dekat lokasi kejadian. Kaswari  terus berlari dari kejaran sembari berteriak meminta pertolongan warga.

Setelah melakukan dua penganiayaan itu, Khusnul pulang dan mengunci seluruh pintu rumah serta masuk kamar. Dia tinggal seorang diri di rumah itu.

Petugas gabungan, Kepolisian Polsek Puri dan anggota Koramil, tenaga kesehatan Puskesmas Puri dan Dinas Sosial berhati-hati saat menenangkan Khusnul yang membawa senjata tajam itu.

Kapolsek Puri, Iptu Sri Mulyani membujuk agar menyerahkan diri tapi Khusnul menolak dan justru melawan. "Saat akan diamankan, dia marah-marah," tandasnya.

Obat Penenang Gagal Jinakkan Khusnul
Perlawanan Khusnul Khuluq dengan cara marah-marah sambil membawa celurit menyulitkan petugas gabungnya meringkusnya. Aksi penangkapan ini justru semakin dramatis.

Petugas gabungan sempat kewalahan saat hendak mengevakuasi Khusnul yang mengurung diri di dalam kamar. Dia menolak keluar meski petugas berulang kali membujuknya.

Petugas dari Puskesmas Puri memberikan obat penenang yang dilarutkan dalam air mineral kemasan botol dan diberikan kepada Khusnul  melalui jendela kamar.

Obat penenang itu tidak beraksi signifikan bahkan Khusnul semakin marah-marah menyuruh aparat dan warga yang berkerumun pergi menjauh dari rumahnya.

Kepolisian dan TNI akhirnya bertindak tegas, sehingga mendobrak pintu kamar. Petugas berompi hitam dan helm, membekali diri dengan kayu seadanya sebagai tameng.

Suasana evakuasi pelaku ODGJ itu semakin mencekam. Begitu pintu kamar didobrak dan terbuka, Khusnul yang menutup kepalanya dengan timba merah, menyabetkan celurit ke arah petugas.

Petugas berulang kali memperingatkan agar membuang celurit karena sangat membahayakan. Anggota polisi terpaksa memberi tembakan peringatan satu kali tapi tidak digubris.


Kanit Reskrim Polsek Puri, Ipda Herry Setiyoko akhirnya nekat pasang badan agar Khusnul terpancing menyabetkan celurit ke arahnya. Dia membawa kayu untuk merebut celurit dari tangan Khusnul.

Cara itu berhasil membekuk dan mengamankan celurit dari tangan Khusnul. Petugas langsung memborgol tangannya dan diangkat keluar kamar menggunakan stretcher menuju mobil ambulan. (don)

Auto Europe Car Rental