Pot Keramik Karya Panji Wasesa Padukan Sains dan Seni
Lewat tangan seniman Panji Wasesa, tanah liat dan tanah lempung berubah menjadi sebentuk pot keramik bernilai tinggi. Memang tidak sembarang pot karena punya nilai seni.
"Ada banyak seri yang sudah saya keluarkan," ungkap product designer asal Bandung dengan nama lengkap Taufiq Panji Wisesa ini.
Salah satu koleksinya bernama Rot. Pada pot bulat simetris itu, tampak motif tengkorak tiga dimensi memenuhi permukaan. Pada koleksi lain, tengkorak itu hadir pada bagian atas pot.
Menurut Panji, tengkorak manusia adalah simbol kematian. Seri ini ingin mengingatkan kalau manusia akan meninggal dan kembali ke Sang Pencipta.
Rot merupakan titik tempat benda mati diubah menjadi benda hidup yang digambarkan melalui tumbuhan yang ditanam dalam bejana.
Pada seri lain, Panji bercerita tentang alam semesta lewat desain khas luar angkasa. Sebut saja, Seri Nebula yang terinspriasi awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma.
Seri ini terdiri atas berbagai ukuran, dengan sentuhan warna putih hampir menyelimuti seluruh pot. "Karya saya ada kecenderungan gabungan sains dan seni," ungkapnya.
Panji yang tergabung dalam Specimenwerk ini menyebut, karyanya merupakan penggabungan antara unsur futuristik dan tradisional. Hal ini terlihat pada desain keramik sesuai dengan bentuk tradisionalnya.
Bentuk itu menjadi ciri khas dirinya di setiap karya. Panji mulai menggeluti pot keramik sejak 2012 dan masih belajar sampai sekarang.
Alumnus Kriya Keramik Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kalau untuk membuat satu keramik, selalu menggunakan teknik yang berbeda. Ada yang memanfaatkan pembakaran biasa, ada yang pembakaran raku.
"Kesulitannya ada pada detail, karena benar-benar terlihat detail-nya. Satu pot bisa selesai dua hari, untuk pembakarannya sampai dua minggu," katanya..
Saat ini, masyarakat tengah hobi bermain tanaman. Hal ini semakin menarik jika diimbangi mengoleksi ragam pot bernilai seni. "Benda mati yang cantik akan memiliki nilai lebih saat digabungkan dengan benda hidup," pungkasnya. (ayu)
