Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Lewat Bayi Tabung Pasutri Somidi dan Su'udiyan Peroleh Anak setelah Vakum 21 Tahun

AIR MATA mengalir di pipi Su'udiyah, perempuan asal Madura. Perempuan 44 tahun ini tidak bisa membendung rasa haru setelah melahirkan anak pertamanya, Selasa (1/12).

Dia dan suaminya Somidi (51) menantikan hadirnya buah hati selama 21 tahun. Mereka dikaruniai anak melalui program bayi tabung di Klinik Morula IVF Surabaya.

"Baru sekarang kami diberi keturunan. Alhamdulillah, saya sangat bahagia. Selama 21 tahun ini kami terus menanti dan berusaha," katanya.


Sang anaknya lahir selamat melalui proses sesar dengan berat 3,2 dan panjang 48 cm, bernama Aisyah Nazyah Almahiro.

Somidi menuturkan, selama ini kami telah melakukan berbagai pengobatan. Tapi belum juga diberi kepercayaan. Sampai akhirnya, dia ke Surabaya dan bertemu dr Benni.

Proses bayi tabung irip dengan pasien yang lain. Bahkan, setelah mendapat embrio, Somidi dan Su'udiyah menunggu hampir setahun sebelum berhasil ditransfer ke rahim.

"Saya ke klinik, pertama kali, 16 Februari 2019. Saya ikuti tahapan demi tahapan. Apapun kata dokter saya lakukan. Semua yang terbaik untuk istri dan mendapatkan keturunan," terang Somidi.

Tim dokter yang menangani, salah satunya dr Benediktus Arifin MPH SpoG(K) FICS turut menjadi saksi perjuangan Somidi dan Su'udiyah. "Secara pribadi, saya terharu dengan pengalaman ini," tukasnya.

Berita baik ini harus dibagikan kepada semua orang agar tidak putus harapan. Para dokter, mengambil sedikit peran jika dibandingkan dengan kuasa Tuhan.

Perjuangan pasutri ini luar biasa. Mereka tinggal 15 km di luar Kota Sumenep, tepatnya di Dusun Pakondang Daya. Untuk memenuhi biaya, Somidi menggunakan tabungan dan hasil penjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi.

Kisah mereka bisa menjadi inspirasi para pasutri yang belum dikaruniai anak agar tidak menyerah. "Never loose hope, jangan pernah putus asa," kata dr Benny yang mendapat dukungan Dr dr Amang Surya P SpOG dan dr Ali Mahmud SpOG K-FER.

Usia di atas 35 tahun, tingkat kesuburan jauh menurun, termasuk pria. Sperma akan tidak seideal biasanya sehingga pilihan terbaik untuk memiliki buah hati yakni melalui bayi tabung.

"Dari Bu Su'udiyah, kami mendapatkan tiga embrio dan hanya menanam dua. Alhamdulillah satu berhasil. Jadi, masih ada kesempatan satu kali lagi karena ada satu embrio yang kita simpan," terang dr Benny. (ayu)

Auto Europe Car Rental