Cara Belajar Sains dengan Pengantar Bahasa Inggris Ini Dapat Kamu Tiru
Pembelajaran ilmu pengetahuan (sains) sering menjadi momok karena terkesan sulit. Apalagi, jika materi disampaikan dalam bahasa Inggris dan daring.
Mahasiswi Program Doktoral Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rina Wahyu Setyaningrum mendapati, momok menakutkan itu tidaklah benar. Sebaliknya, justru menyenangkan.
Ketika observasi virtual di SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Rina bertemu pengalaman menarik. Pembelajaran sains dengan bahasa Inggris begitu menarik jika ditampilkan sambil berdialog dan media video.
“Ini pembelajaran virtual secara sinkron selama 30 menit saja,” tutur Rina yang juga peneliti dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Seorang guru, Reza Dwi Anistawati mengajarkan ilmu pengetahuan di Kelas 1 secara atraktif walau virtual. Sejak awal, nuansa internasional terasa kental ketika guru yang akrab disapa ustadzah Rere ini berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
“Okay kids, are you ready for the second subject for today. It’s science,” sapa Rere yang spontan mendapat respons dengan menggunakan bahasa Inggris. “Yes, ready us!”
Dialog mengalir di antara mereka dengan pancingan kata-kata pendek seperti science, tiger, dan yellow book. Rina melihat Rere memulai memutar video tentang Senses yang telah dikirim melalui orang tua.
Video dibuat sesuai kebutuhan siswa dalam bahasa Inggris. Begitu selesai, interaksi terjadi. ‘Okay, turn on your microphone. What is the video about.’. Perintah sederhana kerap disampaikan.
Seorang pelajar aktif bertanya “What page ustadzah,” yang menandakan, rutinitas berikutnya adalah belajar dari buku sains mereka. Guru itu lalu memberi instruksi “Let’s move to the book, open page thirty-eight”.
Selama 30 menit, guru mengatur kegiatan dengan membagi waktu. Diawali lima menit pembukaan dan pengondisian kelas, kemudian lima menit apersepsi dan presentasi guru dan siswa.
Menurut Rina, yang dilakukan guru Rere merupakan strategi dialogic reading yang mengedepankan praktik membaca dengan buku bergambar dan melatih kemampuan membaca dan keterampilan berbahasa lain.
Pertanyaan muncul dari sederhana sampai kompleks. Misalnya, ada pertanyaan 'What is the girl doing? Which sense organ is she using? Salah satu siswa menjawab “menciumi bunga.”
Rere menginstruksikan dalam bahasa Inggris dan dijawab oleh pelajar dengan mengatakan “Smelling the flowers”.
Evaluasi pembelajaran dikirim melalui orang tua setiap dua minggu sekali. Pengiriman lembar kerja kepada siswa dimaksudkan agar siswa punya kesempatan mengenal lebih banyak kosa kata dan istilah.
Sejak SD Muhammadiyah Manyar Gresik bergabung dalam Cambridge Assessment International Education selama hampir satu dekade, pembelajaran sains dan matematika diajarkan menggunakan bahasa Inggris sejak Kelas 1.
Menurut Rina, pembelajaran dari rumah guru Rere dapat menjadi inspirasi. Kepala SD Muhammadiyah Manyar, Ahmad Faizun menjelaskan awalnya, pembelajaran daring berlangsung pukul 07.30 WIB hingga 11.15 WIB.
Atas permintaan orang tua melalui Ikatan Wali Murid (Ikwam) terjadi pemendekan jam. “Pembelajaran Cambridge Science menjadi 30 menit dengan konsekuensi pada ada kreativitas guru,” ungkapnya. (bni)

