Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Warga Sinoman Mengubah Sungai Kumuh Menjadi Tempat Keramba Budidaya Ikan

WARGA lingkungan Sinoman RT 4, Kelurahan Miji, Kecamatan Krangan, Kota Mojokerto, menyulap bantaran sungai kumuh menjadi keramba budidaya ikan bernilai ekonomi.

Bantaran sungai yang dulu sangat kumuh dan jorok, kini berubah asri berkat kepedulian Pemkot Mojokerto yang memprioritaskan program normalisasi sekaligus ketelatenan warga bergotong-royong menjaga kebersihan.

H Iskak (63), Ketua RW 06 Kelurahan Miji mengatakan, warga RT 4 melakukan budidaya ikan di keramba yang memanfaatkan bantaran sungai Sinoman sejak enam bulan terakhir. 


"Pembiayaannya secara sukarela, dihimpun dari swadaya warga, yang dibelanjakan bibit ikan dan pakan ikan," ungkapnya, Rabu (11/11/2020).

Jumlah ikan yang dibudidayakan mencapai 15.000-an ekor, dari berbagai jenis, seperti Nila merah, Nila hitam, Tombro, Mujahir, dan teranyar ikan Koi sebanyak 1.000 ekor.

Budidaya ikan menempati bantaran sungai sepanjang 400 meter. Ada 15 keramba ikan milik warga. Perawatan dianggap mudah lantaran warga kompak dan rutin bergantian membersihkan sampah yang terbawa aliran sungai setiap hari.

Iskak menyebut, ide budidaya ikan di keramba ini melalui saran dari warga yang melihat sungai sangat kumuh di Perbatasan kota/Kabupaten Mojokerto. Mereka  berinisiatif mengubah perwajahan lingkungan Sinoman mulai awal 2020.

Budidaya ikan sudah berjalan enam bulan dan perkiraan awal panen, Desember 2020. Budidaya ikan bernilai ekonomi karena harganya cukup tinggi. Hasil panen pertama khusus untuk warga di lingkungan untuk menambah gizi.

Warga setempat, Indri Suhermin menuturkan, Sungai Sinoman dikenal sebagai Kali Bokong, yang dulu banyak sampah, bau tidak sedap dan pendangkalan. "Sekarang lebih nyaman dan betah berlama-lama, duduk di pinggir sungai sembari melihat ikan," ujarnya.

Keberadaan budidaya ikan di bantaran sungai Sinoman juga menarik warga lain. Mereka boleh memberi makan ikan dengan membeli pakan ikan Rp 1.000. Warga sengaja menjual pakan ikan. Hasilnya, untuk mengisi kas dan warga lingkungan. 

 

Muhammad Harun, anggota DPRD Kota Mojokerto mengapresiasi kebersamaan dan sinergi yang akhirnya membuat sungai bersih. "Ini proses menuju edukasi wisata di perkotaan yang dipelopori warga dan stakeholder pemda," tandasnya. (don)

Auto Europe Car Rental