Cara Unik Warga Desa Klakah Selo Boyolali Antisipasi Erupsi Merapi
WARGA sekitar Gunung Merapi melakukan persiapan menyusul peningkatan status dari Waspada ke Siaga telah berjalan baik. Sejumlah desa masuk dalam zona bahaya karena jaraknya kurang dari 5 km.
Salah satunya, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali. Desa Klakah memiliki 417 KK dan berjara dengan puncak Merapi hanya sekitar 3,5 kilometer.
Perangkat pemerintah desa sudah memiliki program Kepala Keluarga kembar dengan desa lain untuk menampung warganya jika terjadi erupsi Merapi.
Kades Klakah, Marwoto menerangkan, program kepala keluarga (KK) kembar efektif untuk warga di tengah pandemi Covid-19. Alasannya, apabila, warga ditempatkan di satu pengungsian akan berisiko.
Relawan dan semua warga sudah siap dan antarkeluarga juga siap apabila sewaktu-waktu diminta mengungsi. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo ikut berkomentar dan mengapresiasi kesiapsiagaan warga Klakah.
Menurutnya program itu bagus, sehingga kalau nanti mereka harus mengungsi, sudah tidak sungkan lagi ketika masuk rumah keluarga kembarnya di desa lain.
"Tinggal nanti diatur protokol kesehatannya. Mudah-mudahan, semua aman, kami akan backup dari provinsi, BPBD bantu dan saya sudah komunikasi dengan pemerintah pusat, mudah-mudahan semuanya siap," tegasnya.
Ganjar mengimbau, agar warga tidak panik namun tetap waspada meski dari pengamat Gunung Merapi mengatakan, Merapi sudah mengembung 10 cm setiap hari selama tiga hari terakhir.