Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kisah Memorabel Yurike Nina Bonita di SEA Games 2019 Dapat Emas dan Teman Baru dari Negara Lain

SURABAYA – Pandemi Covid-19 tidak menghalangi atlet panahan, Yurike Nina Bonita Pereira dalam berlatih. Apalagi, cabang olahraga ini sudah ditekuni sejak usia 5 tahun.

"Saya merasa kesulitan  menghilangkan kebiasaan latihan itu," tutur Bonita,
Mahasiswi Prodi Manajemen Universitas Narotama Surabaya ini, Kamis (10/9/2020).

Panahan merupakan santapan sehari-sehari karena melihat kakak-kakak berlatih. Mereka terlihat fokus dan semangat. Dari sini, dia tertarik dan ingin bergabung.

Menginjak usia 13 tahun, talentanya mulai bersinar. Bonita menyumbangkan dua medali emas bagi kontingen Jatim di PON Remaja 2014.   Setelah itu, menyabet tujuh emas di Kejurnas PPLP 2017.

Kemudian, empat emas dan satu perak Kejurnas Umum 2017, satu perunggu Asia Cup Bangkok 2018, dan yang baru saja, perak di SEA Games 2019 sekaligus sebagai atlet termuda.

Dari sekian prestasi, Perempuan kelahiran 29 Januari 2001 ini merasa paling memorabel ketika mendapatkan medali perak di SEA Games 2019. "Saya mendapatkan banyak teman baru dari negara lain," terangnya. 


Teman-teman itu memberikan perspektif baru dan selalu ada hal-hal baru dapat dipelajari oleh putri dari musisi asal Timor Leste, Toni Pereira ini. Jadi, tidak sekadar bersaing.

Saat ini, gadis yang mengidolakan atlet panahan Sara Lopez asal Kolombia itu harus pintar-pintar membagi waktu antara latihan dan kuliahnya. Bonita punya impian meraih medali emas di PON dan SEA Games 2021. (zia)

Auto Europe Car Rental