Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Say NO to DIET

BIIIP biipp biiippp… Tidurku yang nyenyak terganggu dengan suara alarm itu, dan dengan berat hati aku harus bangun untuk ke sekolah. Padahal, dalam hati yang paling dalam ini, aku masih ingin melanjutkan tidur dan berharap hari ini adalah hari libur hahahaha...

Setelah merapikan tempat tidur, aku melakukan rutinias biasaku, bercermin! tak lama setelah  menatap bayanganku selama beberapa menit, aku tersadar, well, tidak ada perubahan dalam diriku, badan masih tetap saja melebar..

Dengan sedikit rasa putus asa, aku menimbang berat badanku, dan ternyata, juga tidak ada perubahan. masih tetap bertahan di posisi 60 kg.  Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, sembari membawa tas, aku keluar kamar untuk sarapan.

“Pagi Melissa, ayo dimakan sarapannya!” sambut mamaku diikuti dengan senyuman manisnya. “Pagi ma, waahhh! Roti bakar dan susu coklat, ulala” balasku dengan menirukan gaya bicara Syahrini, tentu hal ini dikarenakan rasa gembira luar biasa ketika melihat sarapan pagi ini adalah roti bakar kesukaanku.

“Sudah selesai ma, aku pergi ke sekolah dulu yaa, see you!” pamitku pada mama sebelum ke sekolah, “Ok, have a nice day, dear!” balas mamaku seraya membereskan piring.
“Mel!! Melissa!!” kudengar Nadya memanggil namaku dari belakang. Nadya adalah sahabatku dari SMP, bahkan kita selalu sekelas selama 4 tahun. “Apa Nad?” tanyaku pada Nadya.

“Cuma ingin manggil nama kamu aja hehe” balas Nadya sambil menjulurkan lidahnya. Dengan menarik tanganku Nadya berkata “Ayo buruan ke kelas, aku mau pinjam PR matematikanya anak-anak nih”

“Cieee si bullpen datang! hahaha”  beberapa teman di kelas selalu memanggilku seperti itu, yup! bullpen! bulat pendek! Is the worst feeling when I hear that.  “Hellooo, apa susahnya sih panggil aku  Melissa?” balasku dengan mengerutkan dahi.

“Enak dipanggil bullpen tau, lebih pas!!” sahut Dikta diikuti dengan tertawaan anak-anak satu kelas. “Well, what ever!!” balasku dengan penuh rasa kebencian. “Sudahlah Mel,
jangan marah- marah, lebih baik kamu bantu aku menyalin PR matematikaku ini.How?  nice solution, right? hehe”

Nadya berusaha menenangkanku. “Brrrr bosen tau nggak Nad, dipanggil bullpen terus, pokoknya, mulai hari ini aku diet!” ucapku pada Nadya sembari membantu dia menyalin tugasnya. “Yakin? Kalo aku jadi kamu, aku sih cuek hahaha” balas Nadya. “ Yakin Nad! Harus diet!!” balasku dengan mengepalkan tangan penuh semangat.

Well, hari ini adalah hari sabtu, hari paling menyenangkan bagi semua anak- anak yang masih mengenyam bangku pendidikan, termasuk aku, hehe. Jelas alasannya adalah besok hari minggu, di mana besok libur, dan yang paling penting, aku nggak perlu bertemu dengan teman- teman yang bakal ngejek aku si “bullpen”.

Setelah bel pulang sekolah, Nadya memutuskan untuk ikut bersamaku. Itu merupakan rutinitas kami berdua untuk merefresh otak..Kami berdua memutuskan untuk mengerjakan pr fisika terlebih dahulu, sebelum bergosip ria di kamarku. I think Nadya is smart, but she
is a lazy girl. Itu merupakan penghambat, kenapa ia tidak pernah masuk ke jajaran 3 anak terpintar di kelas.

“Nad, aku sudah mengetahui cara untuk diet secara cepat lohh!!” kataku sembari tersenyum puas. “Oh ya? semoga sukses deh!” balas Nadya sambil sibuk menggunakan kalkulatornya. “Iya Nad!! bahkan, aku bisa kurus dengan waktu 3 minggu!! Fanstatic kan?!” teriakku dengan penuh rasa gembira.

“Are you serious? Mel, lebih baik kamu pakai cara normal aja deh, makan buah- buahan dan
sayuran, kurangi mengkonsumsi makanan berlemak, dan olahraga. Walaupun lama, tapi lebih terjamin, teman!!” celoteh Nadya mengingatkanku. “Tenang saja, aku pasti sehat” aku berusaha meyankinkan Nadya, bahwa usahaku akan membuahkan hasil.

Senin, 28 November 2012, sudah 10 hari dietku berjalan, dan hasilnya, beratku turun 3 kg. dengan senyum lebar aku keluar untuk sarapan. “Pagi mama!!!” “Mama tau nggak, beratku
sudah turun 3 kg lohh!! Kurang 7 kg lagi, dan Melissa si bullpen hanya tinggal kenangan!” dengan berbangga hati aku mengatakan hal itu. “Pagi sayang, mama senang mendengar kabar itu, sekarang, makan dulu ya nasi gorengnya” balas mama dengan tersenyum.

“Ma, aku makan roti aja ya. kalo makan nasgor ini, rencana dietku bakal bubar” aku berusaha melawan mama. “Kamu yakin? Makan roti sambil minum susu aja ya?” khawatir mama. “Tenang saja ma, aku makan roti aja sudah kenyang kok, ok? Sudah ya ma! See you!” ucapku sambil berlari meninggalkan mama di dapur.

“Nad!!” sahutku. “What’s up?” jawab Nadya. “aku punya berita bagus lohh!!” balasku dengan wajah gembira. “Apakah itu?” sahut Nadya. “hari ini adalah hari kesepuluh semenjak aku diet, dan, beratku turun 3kg. Is awesome right? Hahaha!” ucapku dengan rasa
bangga. “good job, girl!

Kayaknya, bentar lagi nggak akan ada Melissa si bullpen yang pipinya berisi banget, we will miss it, dear!” ucap Nadya. “Hmm, biarin. Yang penting aku kurus lalala…” balasku seraya
meninggalkan Nadya di kelas.Seusai pulang sekolah, aku langsung bergegas menuju ke rumah. Aku mulai merasakan hal aneh di dalam badan ini. Sedikit meriang, pusing pula. “Siang Melissa, bagaimana sekolahmu hari ini?” sapa mama di depan pintu.

“Baik kok ma. Tapi, saat aku cerita tentang dietku, teman- teman banyak yang nggak setuju. Katanya sih bakal kangen sama Meli pas gendut!” balasku dengan nada kecewa. “Mama
juga akan merasa sama seperti mereka sayang, kan biasanya kamu makan banyak, tapi sekarang, cuma makan 1 lapis roti” ucap mama dengan sedikit kecewa. “Tenang ma, untuk hari ini Melissa akan makan banyak! Hitung – hitung sebagai pesta kemenangan! Hahaha!” kataku untuk membuat mama bahagia.

Menu masakan siang ini adalah udang goreng dan kari ayam. Itu adalah makanan berlemak, sekaligus makanan kesukaanku, dulunya.. Entah ada apa dengan perutku ini, setiap akan memasukkan makanan ke mulut, rasanya ingin muntah. Mama yang melihat hal itu langsung menghampiri aku. “Kamu kenapa, sayang? Sakit?” ucap mama dengan penuh rasa khawatir. “Aku baik- baik saja kok ma, cuma mual aja” ucapku untuk menenangkan mama.

“Kamu yakin? Ini pasti gara- gara diet kamu! Lain kali nggak perlu diet ya! ayo ke dokter!” Ucap mama dengan nada tinggi. “Mama! Jangan dibatalin! Cuma tinggal 7 kg lagi loh ma! Melissa sehat kok! Melissa nggak mau ke dokter!” lawanku. Baru saja memasukkan udang ke dalam mulut, aku langsung muntah.

Dengan bergegas mama langsung membawaku ke dokter, dan aku pun hanya terdiam pasrah. “Anak ibu positif menderita penyakit Tuberlucosis. Penyakit ini disebabkan karena diet yang terlalu berlebihan. Sehingga, perut anak ibu mulai terbiasa untuk tidak makan,” terang dokter.

“Apakah penyakit ini berbahaya dok?” tanya mama dengan penuh rasa cemas. “Tentu saja bahaya kalau progam diet yang dia jalankan diteruskan. Rambutnya akan rontok, badannya akan lemas, dan kuku- kukunya akan menghitam.

Ini semua dikarenakan kurangnya makanan bergizi ke dalam tubuh. Sehingga, tidak ada makanan yang dapat diserap oleh tubuh Melissa” ucap dokter. “Saya telah menuliskan resep, tolong ini diminum setiap hari, tiga kali sehari sebelum makan.

Dan yang paling penting, progam diet harus dibatalkan. Mengerti Melissa?” tegur dokter padaku. “Mengerti dok, mulai sekarang Melissa tidak akan diet lagi” sesalku. “Kamu boleh diet, Cuma jangan dengan cara yang instan. Coba deh kamu olahraga dan makan buah-buah dan sayuran. Perlahan namun pasti, berat badan kamu akan turun” balas dokter.

Setelah mendengarkan penjelasan dokter, di mobil mama sibuk memarahi aku habis-
habisan. Di rumah pun juga tetap berlanjut. Wajar saja mama marah, karena diet yang aku jalani terlalu ketat. Aku pun juga tidak berani melawan, karena jelas aku yang salah. Aku pun juga menyesal, kenapa aku tidak mendengarkan apa yang Nadya bilang.

Diet dengan cara alami, walaupun lama, tapi dijamin berhasil. Maka dari itu, mulai dari hari ini aku tidak akan menjalankan progam diet instan, mama juga tersenyum ketika aku menyampaikan hal itu. Sebelum tidur, aku bercermin dan mengatakan “Mulai dari hari ini, Melissa akan terus makan, Melissa tidak peduli lagi dengan berat badan. Dan, yang paling penting, Melissa si bullpen akan tetap ada!”.

Pesan bagi kalian para remaja yang belum kurus, mulailah menyadari, bahwa ciptaan Tuhan itu indah. Jangan berusaha merubah segala ciptaanya. Kalau pun ingin diet, mulailah dengan
cara alami, jangan menggunakan cara instan seperti aku. Perlahan namun pasti lebih indah daripada cepat tapi menyesatkan. Terima kasih. (jovita louisa)
Auto Europe Car Rental