Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pukau Juri Junio JRBL Surabaya Series 2016 dengan Cerita di Luar Lapangan

MESKI keseruan Junio JRBL Surabaya Series 2016 sudah berakhir seminggu lalu, antusiasme peserta jurnalis baru mencapai puncaknya kemarin (12/11). Ya, best five journalist competition pun diumumkan tim juri.

Sekitar 60 jurnalis yang terdiri atas penulis dan fotografer larut dalam ketegangan. Sebab, selain pengumuman pemenang, terdapat evaluasi mengenai karya tulis dan foto yang dikumpulkan peserta.

Supervisor Public Media Relationship PT DBL Indonesia Fatimah Soegianto selaku juri Journalist Competition cukup kagum dengan tulisan para peserta. Sebab, alur berita yang dibuat juga sangat kreatif. Layaknya menulis cerpen, peserta mendeskripsikan keseruan DBL Arena, mulai pengunjung, tim dance, hingga pemain yang berlaga.

 "Meski ada beberapa hal yang kurang, peserta jurnalis mampu mencari angel berita yang menarik," jelas Fatimah. Dari banyaknya naskah berita yang dikumpulkan peserta, akhirnya Yanira Putri berhasil meraih best writer dalam kompetisi tahun ini. Peserta dari SMP Muhammadiyah 12 GKB, Gresik, itu berhasil memenuhi aspek penulisan yang diinginkan juri.

Dengan pembahasan mengenai kesibukan panitia medis, naskah tersebut dianggap sangat unik dan menceritakan hal lain di luar keseruan lapangan. "Aku melihat fungsi panitia medis itu penting banget dalam pertandingan. Apalagi, mereka harus menenangkan pemain selama mengobati bagian yang terluka," jelasnya.

Namun, yang membuat Journalist Competition kali ini cukup menarik adalah hasil foto yang di-upload peserta. Banyak foto peserta yang memenuhi kriteria penjurian. Terutama beberapa momen seperti international challenge dan pertandingan final.

"Tahun ini banyak peserta fotografer yang mendapatkan momen menarik. Mereka berhasil memperlihatkan keseruan dan ekspresi setiap orang di arena," tambah Fatimah. Salah satu foto terbaik adalah milik fotografer tim B jurnalis SMP Santo Carolus Surabaya, Rosemary Rindi. Foto yang dia upload untuk dinilai juri pun memenuhi seluruh penilaian foto terbaik.

Dia berhasil memperlihatkan ekspresi kegigihan pemain ADU All Star Australia dalam menghadapi tim DBL All Star hingga formasi terbaik tim dance Elo Queent Squad yang membawakan tema Barbie. "Memang sulit banget aku dapetin foto sewaktu internasional challenge. Aku sampai muter-muter lapangan supaya dapat foto terbaik," jelasnya.

Meski tidak berhasil mendapatkan best writer ataupun best photographer, tim jurnalis SMP Santa Clara Surabaya cukup bangga bisa terpilih sebagai first place di antara lima besar tim jurnalis terbaik. Hal itu membuktikan bahwa kualitas jurnalistik sekolah tersebut terus membaik. Sebab, tahun lalu mereka hanya meraih urutan ketiga.

"Pastinya cukup senang, terutama bisa membuktikan kepada guru pembimbing bahwa kami mendapatkan juara satu tahun ini," ucap Eric Christopher, penulis dari SMP Santa Clara Surabaya. (pew/c22/grc)

Auto Europe Car Rental