Ceruk Pasar Properti di Sidoarjo Masih Terbuka
PASAR properti di Sidoarjo masih sangat menjanjikan di Kota Delta. Seiring tingginya kebutuhan hunian, penjualan hunian menunjukkan tren positif.
"Respons cukup tinggi. Terbukti dari angka kunjungan dan penjualan dalam pameran," kata M Dail Haromain, Manager PT Exindo Mitra Nusa, Kamis (5/3/2020).
Pameran properti bertajuk Sidoarjo Property Expo 2020 di Atrium Lippo Plaza Sidoarjo setiap hari mendapat kunjungan sekitar 300 orag.
Setelah berbincang dan mengambil brosur dari beberapa stan, banyak yang berlanjut ke transaksi. Mereka datang melihat lokasi, kemudian lanjut sampai pembelian unit.
Dail mengatakan, penyelenggara menghadirkan banyak pengembang berkelas yang menawarkan produk hunian, mulai perumahan, vila, apartemen, kondotel dan ruko di berbagai wilayah Jawa Timur.
Harga hunian yang ditawarkan pengembang bervariasi, mulai seharga Rp 350 juta sampai mendekati harga Rp 1 miliar. Tergantung type dan lokasinya.
"Kami bersyukur, banyak sekali transaksi selama pameran berlangsung. Artinya, respon masyarakat cukup bagus," ujarnya.
Besarnya ceruk pasar yang masih terbuka diakui pengembang PT Jade Development. Harga lahan yang tinggi di Kota Surabaya, dan tidak lagi terjangkau dengan pendapatan warganya, membuat properti di daerah penyangga laris manis.
Developer yang mengembangkan rumah tapa ini mendapat konsumen mayoritas warga Surabaya untuk proyek yang mereka kembangkan di Sidoarjo dan Gresik. "Konsumen kami yang rata-rata 50-60 persen warga Surabaya," kata Prany Riniwati, Direktur PT Jade Development saat ditemui di Jade Sidorejo, Krian, Rabu (26/2/2020).
Jade Development memiliki proyek pengembangan rumah tapak segmen menengah di Menganti, Kabupaten Gresik dengan nama Jade Hamlet. Kemudian tiga proyek di wilayah Sidoarjo, masing-masing di Buduran, Krian dan Tulangan.
Khusus untuk proyek Jade Sidorejo, saat ini Prani sedang memasarkan produk Ruha (Rumah Usaha) yang merupakan produk terakhir di kawasan tersebut. Ada 15 unit, dengan ukuran 11 meter kali 3 meter, dua lantai, dengan harga mulai dari Rp 400 jutaan.
Di belakang ruha masih ada sekitar 70 an unit rumah tapak dengan dua, yaitu ukuran 6 x 15 dan ukuran 8 x 15 meter. Ini lahan sisa dari Jade Sidorejo yang ada di depan.
"Di belakang, ada 450 unit yang full penghuni dengan fasilitas seperti musala dan lapangan bola, yang kami kembangkan sejak 2016," tukas Reinaldo Ardian, Komisaris PT Jade Development. (*)
"Respons cukup tinggi. Terbukti dari angka kunjungan dan penjualan dalam pameran," kata M Dail Haromain, Manager PT Exindo Mitra Nusa, Kamis (5/3/2020).
Pameran properti bertajuk Sidoarjo Property Expo 2020 di Atrium Lippo Plaza Sidoarjo setiap hari mendapat kunjungan sekitar 300 orag.
Setelah berbincang dan mengambil brosur dari beberapa stan, banyak yang berlanjut ke transaksi. Mereka datang melihat lokasi, kemudian lanjut sampai pembelian unit.
Dail mengatakan, penyelenggara menghadirkan banyak pengembang berkelas yang menawarkan produk hunian, mulai perumahan, vila, apartemen, kondotel dan ruko di berbagai wilayah Jawa Timur.
Harga hunian yang ditawarkan pengembang bervariasi, mulai seharga Rp 350 juta sampai mendekati harga Rp 1 miliar. Tergantung type dan lokasinya.
"Kami bersyukur, banyak sekali transaksi selama pameran berlangsung. Artinya, respon masyarakat cukup bagus," ujarnya.
Setidaknya 27 pengembang ikut pameran. Stan yang ada, beberapa memasarkan lebih dari tiga proyek properti. Total 100 lokasi di Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Pasuruan, Malang dan Bali.
Besarnya ceruk pasar yang masih terbuka diakui pengembang PT Jade Development. Harga lahan yang tinggi di Kota Surabaya, dan tidak lagi terjangkau dengan pendapatan warganya, membuat properti di daerah penyangga laris manis.
Developer yang mengembangkan rumah tapa ini mendapat konsumen mayoritas warga Surabaya untuk proyek yang mereka kembangkan di Sidoarjo dan Gresik. "Konsumen kami yang rata-rata 50-60 persen warga Surabaya," kata Prany Riniwati, Direktur PT Jade Development saat ditemui di Jade Sidorejo, Krian, Rabu (26/2/2020).
Jade Development memiliki proyek pengembangan rumah tapak segmen menengah di Menganti, Kabupaten Gresik dengan nama Jade Hamlet. Kemudian tiga proyek di wilayah Sidoarjo, masing-masing di Buduran, Krian dan Tulangan.
Khusus untuk proyek Jade Sidorejo, saat ini Prani sedang memasarkan produk Ruha (Rumah Usaha) yang merupakan produk terakhir di kawasan tersebut. Ada 15 unit, dengan ukuran 11 meter kali 3 meter, dua lantai, dengan harga mulai dari Rp 400 jutaan.
Di belakang ruha masih ada sekitar 70 an unit rumah tapak dengan dua, yaitu ukuran 6 x 15 dan ukuran 8 x 15 meter. Ini lahan sisa dari Jade Sidorejo yang ada di depan.
"Di belakang, ada 450 unit yang full penghuni dengan fasilitas seperti musala dan lapangan bola, yang kami kembangkan sejak 2016," tukas Reinaldo Ardian, Komisaris PT Jade Development. (*)