Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Saya Yakin Dokter-dokter Tidak akan Mogok

SEORANG staf ahli Kementerian Kesehatan (Kemenkes), AyoLawanCovid19 (@MarikaRahman_), 27 Maret 2020 menerima banyak japri yang kalau disimpulkan, menjadi dua pernyataan. Satu tentang penyataan jubir Kemenkes, dan satunya IDI. "Saya mau bicara tentang IDI," katanya.

Ini terkait IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI) yang mau mogok. Sebenarnya, saya hanya dokter praktik, dan ibu rumah tangga. Sampai satu saat saya ingin berbuat sesuatu yang lebih, akhirnya saya aktif di IDI.

Buat saya IDI adalah kebanggaan, saya percaya dengan sejawat dokter disana, berjuang bersama IDI adlah sebuah kebahagiaan dan kebangaan.

Suatu hari saya terlempar lumayan jauh, diminta bergabung di Kementerian Kesehatan RI sebagai Staf Khusus Menkes. Kemenkes RI yang dulu sering saya protes saat menjadi pengurus IDI.

Di dalam Kemenkes saya merasa lebih merasakan IDI daripada saya di IDI, makin benar ya, kalau jauh jadi sayang. Saat ini Negara sedang digempur oleh serangan virus. Virus yg lemah, yg mati dlm satu menit dengan alkohol, tetapi cepat menyebar.

Virus tidak berpengaruh bermakna ke anak-anak dan balita, mematikan untuk kelompok rentan, tetapi memberikan imunitas alami untuk kelompok yang sehat. Negara kita yang sudah dapat kisi-kisinya mestinya lebih lihai.

Kekuatan yang akan memenangkan ini adalah ada di tangan masyarakat, bukan lagi negara. Banyak negara kuat seperti Amerika, Jerman, Italia, Korea yang terdepan dalam bidang kedokteran, jungkir balik juga di atas segala kesiapannya.

Tapi sayang, banyak orang lebih senag menulis post truth daripada menjernihkan masalah yang sebenarnya. Semua teraduk aduk, tenaga medis, tenaga kesehatan, politisi, pengusaha, scientist dan lainnya.

Saya hanya mau mengatakan kepercayaan saya terhadap IDI masih bulat. Tidak mungkin DOKTER (IDI) akan mogok apapun yang terjadi. Dokter tidak ada yang cengeng dan takut sama virus bakteri dan lainnya.

Sama seperti TNI yang tidak pernah takut peluru ketika harus perang. Saya percaya 100% terhadap ini, memang isu telah di giring sejak awal. Ketegasan IDI terhadap APD semata mata untuk keselamatan PASIEN!, bukan egoisnya dokter!

Dokter tidak boleh tertular karena jika tertular maka akan menulari pasien-pasiennya. Dokter harus dilindungi dengan sempurna. Di Amerika, ada 1 dokter menulari covid19 ke 70 pasiennya.


Pengamanan Dokter ada levelnya : Alat Pelindung Diri  yang diributkan ini ada : Masker , Masker N95, Cover all, uniform, gloves, dan full face protector. APD ini bukan saja melindungi dokter tapi juga melindungi pasien.

Bayangkan jika dokter yang terserang virus, mungkin mereka bisa sembuh dengan baik, karena yang berpraktik adalah yang sehat. Ttp jika mereka carier, maka pasien yang rentan akan tertular.

Jadi, mohon jangan mabok post truth! (*)
Auto Europe Car Rental