Sofiani Jotopurnomo Pernah Panik karena Hoax
Sofiani Jotopurnomo menjadi satu di antara pengguna media sosial yang pernah termakan hoax, lantaran banyak sekali berita yang beredar di Instagram maupun grup WhatsApp-nya.
Sofi beberapa kali bingung dengan kabar-kabar itu. “Apalagi kalau sudah menyangkut politik atau gempa Sulawesi itu, katanya ulah pemerintah lah, apa lah,” tuturnya keheranan, Jumat (12/10/2018).
Meski sadar dengan kemungkinan berita bohong, Sofi masih suka membagi informasi yang menarik ke grup WhatsApp-nya, lalu membahasnya.
Perempuan 25 tahun ini membagi bukan karena percaya, tetapi guru memang untuk menjadikannya bahan diskusi, mencari titik terang suatu informasi.
“Hoax tidak bisa dihindari, jadi pintar-pintarnya memilah, mana yang masuk akal mana yang tidak. Bisa juga cek di media terpercaya,” kata perempuan asli Surabaya itu.
Guru Bahasa Mandarin yang suka berenang ini bercerita pernah termakan berita hoax, sampai ikut panik. Waktu itu sedang di Jakarta, lalu beredar kabar satu di antara perusahaan ojek mobil online, dibayar oleh para pengusaha untuk mengacaukan Jakarta.
Kabar yang diterima menyebutkan, dalam sehari, supir-supir tersebut dibayar Rp 250.000-Rp 500.000 per hari. "Katanya untuk mengacaukan suasana Jakarta. Saya sampai cek tanya ke teman," ujarnya.
Sofiani berharap, netizen dan masyarakat lebih berhati-hati membaca informasi yang tersebar di media sosial, dan tetap berusaha mencari konfirmasi dari sumber, atau menunggu kabar dari media terpercaya. (del surya)