Ini Lho Waktu yang Tepat Deteksi Dini Kanker Payudara
DETEKSI kanker payudara sedini mungkin menjadi perhatian utama Siloam Hospitals Surabaya. Alat mamografi pendeteksi kanker payudara asal Jerman, sedikit banyak dapat membantu menemukan kanker meski masih berupa lesi kecil.
Alat itu memberikan peluang harapan meninggikan tingkat keberhasilan penyembuhan kanker payudara. Usia untuk melakukan deteksi kanker dimulai pada 40-45 tahun, terutama bagi masyarakat yang memang ada keturunan kanker.
"Jadi, lebih baik lakukan skrining sejak dini pada usia 40-45 tahun,” tutur dokter Anggraeni Dwi, spesialis radiologi Siloam Hospitals Surabaya, Minggu (15/7/2018). Kebetulan, rumah sakit ini telah mengoperasikan alat mamografi itu.
Mammografi adalah alat pemeriksaan menggunakan sinar X untuk melihat struktur anatomi payudara secaraa non-invasif. Alat ini memiliki dua fungsi sebagai alat deteksi dini kanker payudara yang belum teraba dan berukuran kecil, dan sebagai alat diagnostik kelainan payudara.
Mammografi bisa dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara secara berkala setahun hingga dua tahun sekali bagi wanita berusia di atas 40 tahun. Selain itu, mammografi juga bisa dilakukan bagi wanita segala usia yang memiliki riwayat orangtua penderita kanker payudara atau wanita yang dicurigai adanya keganasan payudara.
Kembali ke soal pemeriksaan dini kanker, dokter Anggraeni menyebutkan, usia 40-45 merupakan patokan karena jumlah penderita kanker payudara di usia 35-40 terbilang rendah.
Proses deteksi dengan alam itu dilakukan selama 20 menit. Setelah selesai, hasil gambar payudara akan ditampilkan, dan lesi terkecil dapat terlihat. Lewat proses ini, bisa ditemukan kanker payudara, walau pasien tidak merasakan nyeri dan tidak menemukan benjolan kasat mata.
Jika kanker ditemukan lebih awal, proses penyembuhan juga lebih mudah dan angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara ikut menurun. “Kami berharap keberadaan alat mamografi ini dapat membantu meningkatkan terdeteksinya kanker payudara lebih dini,” ujar CEO Siloam Hospitals Surabaya, dokter Maria M Padmidewi, SpPK. (*)
Alat itu memberikan peluang harapan meninggikan tingkat keberhasilan penyembuhan kanker payudara. Usia untuk melakukan deteksi kanker dimulai pada 40-45 tahun, terutama bagi masyarakat yang memang ada keturunan kanker.
"Jadi, lebih baik lakukan skrining sejak dini pada usia 40-45 tahun,” tutur dokter Anggraeni Dwi, spesialis radiologi Siloam Hospitals Surabaya, Minggu (15/7/2018). Kebetulan, rumah sakit ini telah mengoperasikan alat mamografi itu.
Mammografi adalah alat pemeriksaan menggunakan sinar X untuk melihat struktur anatomi payudara secaraa non-invasif. Alat ini memiliki dua fungsi sebagai alat deteksi dini kanker payudara yang belum teraba dan berukuran kecil, dan sebagai alat diagnostik kelainan payudara.
Mammografi bisa dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara secara berkala setahun hingga dua tahun sekali bagi wanita berusia di atas 40 tahun. Selain itu, mammografi juga bisa dilakukan bagi wanita segala usia yang memiliki riwayat orangtua penderita kanker payudara atau wanita yang dicurigai adanya keganasan payudara.
Kembali ke soal pemeriksaan dini kanker, dokter Anggraeni menyebutkan, usia 40-45 merupakan patokan karena jumlah penderita kanker payudara di usia 35-40 terbilang rendah.
Proses deteksi dengan alam itu dilakukan selama 20 menit. Setelah selesai, hasil gambar payudara akan ditampilkan, dan lesi terkecil dapat terlihat. Lewat proses ini, bisa ditemukan kanker payudara, walau pasien tidak merasakan nyeri dan tidak menemukan benjolan kasat mata.
Jika kanker ditemukan lebih awal, proses penyembuhan juga lebih mudah dan angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara ikut menurun. “Kami berharap keberadaan alat mamografi ini dapat membantu meningkatkan terdeteksinya kanker payudara lebih dini,” ujar CEO Siloam Hospitals Surabaya, dokter Maria M Padmidewi, SpPK. (*)
