Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Denok Suci Meidarani Dapat Hadiah Ular dari Kekasih

DENOK Suci Meidarani mengenal binatang reptil cukup lama. Denok mengenal binatang reptile karena kekasihnya sudah lama menggeluti dan bersahabat dengan binatang reptile, akhirnya Denok diperkenalkan dengan binatang reptil.

Pertama kali mengenal reptile, Denok mengaku geli dan takut. Saat itu, Denok diberi ular jenis python retic oleh kekasihnya. Berhubung Denok sering berkumpul dengan komunitas Reptile Community Surabaya yang anggotanya menyenangkan untuk diajak sharing, maka Denok akhirnya ikut bergabung dengan komunitas.

Komunitasnya biasa berkumpul di kebun bibit setiap hari minggu untuk edukasi dengan masyarakat mengenai jenis-jenis hewan reptile atau melakukan atraksi dengan ular king cobra. Sampai sekarang, Denok terbiasa hidup dengan binatang reptil peliharannya.

Dia memiliki gecko berwarna oranye menyala dan ada semburan warna cokelat yang berumur 4 bulan dan ular jenis python reticulatus berumur 7 bulan yang ia beli sendiri, karena bagi Denok ada keunikan tersendiri dengan binatang reptilnya. “Enaknya pelihara reptil itu kalau lagi jenuh di kost bisa buat temen main,” ujarnya.

Mahasiswi pendidikan Bahasa Mandarin ini tidak kesusahan merawat binatang reptilnya dan tidak membutuhkan biaya banyak. Sebenarnya, orangtua Denok sangat melarang Denok untuk memelihara binatang reptil, apalagi ular.

Ular adalah binatang yang berbahaya, tetapi karena Denok tinggal di Surabaya sendiri maka orangtuanya tidak melarang dan tahu jika ular peliharaannya termasuk jinak. Untuk peliharaan ular, Denok cukup memberi makan tikus putih 3-4 ekor seminggu sekali, 2 hari sekali juga harus dimandikan dan dijemur saat pagi hari.

“Seminggu cuma habis 20 ribu, kalau lagi bokek biasanya aku kasih burung puyuh yang kecil-kecil soalnya lebih murah,” ungkapnya.

Untuk peliharaan gecko, Denok memberi makan serangga setiap harinya. Denok menaruh reptilnya di dalam aquarium yang terpisah, satu untuk ular dan satunya lagi untuk gecko. Binatang reptile milik Denok tidak pernah sampai lepas atau hilang, kalau keluar dari aquarium maksimal hanya di dalam kamarnya saja.

Teman-teman Denok tahu jika dia memelihara ular, mereka juga kegelian melihatnya namun lama kelamaan terbiasa. Selama tinggal di kost, pemilik rumah tidak pernah mengetahui jika Denok memiliki peliharaan reptile.

“Kalau tau ibu kost bisa-bisa diusir nanti, yang tau pelihara ular cuma temen deket yang sering main aja,” tuturnya.

Selain memelihara, Denok juga menjual beli reptilya, karena harganya yang lumayan mahal. Jika ada hewan yang terjual, untungnya disimpan dan dijadikan modal untuk membeli hewan lagi.

Denok setiap hari aktif di sosial media untuk mencari-cari hewan yang dijual, setelah membelinya, cewek kelahiran Kediri, 5 Juni 1996 ini menjualnya lagi di akun sosial medianya.

Denok biasa membeli reptil seharga Rp 70.000 hingga Rp 200.000 karena dia masih takut kalau tidak bisa merawatnya. Dia mempunyai trik atau cara-cara khusus untuk menghadapi binatang reptil yang belum jinak.


Kalau ingin memegang, harus mengetahui cara-caranya yang benar, lalu posisi badan juga harus tepat karena jika ada perlawanan dari hewan itu sendiri bisa menghindarinya, harus berkonsentrasi dan fokus serta tenang agar hewan tidak melawan.

Meski memiliki ular yang sudah jinak, Denok harus tetap menghandle atau memainkannya setiap hari agar ular tidak menjadi buas. Denok ingin menambah lagi koleksi reptilnya, dia sudah mencari-cari orang yang menjual iguana tetapi masih belum ada yang cocok. (*)
Auto Europe Car Rental