Melihat Kecantikan Seni Ukir Suku Asmat
PAPUA tidak cuma cantik alamnya, juga mempunyai berbagai suku yang kaya akan nilai tradisi, karya agung dan keindahan budayanya. Ada ratusan macam suku yang ada di Papua. Bayangin saja, di sana ada ratusan macam nilai tradisi agung, yang akan menjaga manusia tetap menjadi manusia seutuhnya, dengan segala luhur budaya nenek moyangnya.
Beberapa macam suku yang ada di sana di antaranya Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Dani, Suku Korowai, Suku Muyu, Suku Bauzi, dan Suku Hulu. Nah, kalo ngomongin suku Asmat apa yang terlintas di pikiran kita? Yup, kecantikan seni ukirnya.
Dan kalian tau tidak, ada yang unik dari seni ukir suku Asmat lho! Jadi, bagi suku Asmat, seni ukir merupakan salah satu media penghubung bagi mereka dengan nenek moyangnya. Penghubung antara kehidupan masa kini dengan masa lampau.
Saat mengukir wajah, mereka tidak akan menggunakan sketsa, karena mereka akan berkomunikasi langsung dengan arwah leluhur di alam lain. Enak kali ya kalau aku bisa kaya begitu, kangen mantan, tinggal bikin ukiran saja. Hahaha apasih..
Lanjut yah, masih ada lagi lho yang unik dari suku Asmat, soal batu.. Yup, batu yang sering kita lihat di sekitar, buat mereka itu bikin sesuatu yang istimewa lho gaes.
Itu karena tempat tinggal suku Asmat yang membentuk rawa-rawa sehingga sulit menemukan batu-batu jalanan, yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu dan sebagainya.
Saking berharganya, batu ini buat suku Asmat bisa dijadikan sebagai mas kawin lho gaes! Tempat tinggal suku Asmat adalah JEW, atau biasa dikenal dengan sebutan rumah bujang. Satu desa di suku Asmat umumnya memiliki sebuah rumah jew.
Bentuknya memanjang dan pasti menghadap ke sungai, dengan jumlah pintu dan tungku perapian yang banyak, menyesuaikan berapa jumlah keluarga yang menempati desa itu.
Jadi, kalau dalam sebuah desa ada 10 keluarga, maka jumlah tungkunya ada 10 buah. Tungku ini akan menjadi tempat setiap keluarga berkelompok, kalau lagi ada rapat besar.
Rumah jew ini juga sering untuk penyambutan tamu dan semua hal yang berhubungan dengan tradisi kebudayaan mereka.
Jew dibangun dari bahan-bahan alami yang didapat dari alam. Atapnya terbuat dari daun nipah dan sagu, dindingnya terbuat dari anyaman daun nipah dan talinya menggunakan kulit rotan.
Hampir semua aspek kehidupan suku Asmat terkait dengan keberadaan Jew di setiap desa. Segala aturan dan sistem kehidupan setiap desa dalam suku Asmat dimulai dari dalam jew. Tradisi jew sangat perlu kita lestarikan karena sarat akan nilai kehidupan yang dapat dipelajari sebagai kekayaan bangsa Indonesia.
Dari beberapa keunikan yang ada pada suku Asmat ini rasanya masih kurang lengkap kalau tidak kita ulas tari adatnya. Tarian khas suku Asmat adalah Tarian Tobe, tarian ini dulu dilakukan ketika ada perintah perang. Tapi sekarang lebih sering dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan.
Tarian ini dipadukan dengan nyanyian-nyanyian dan alunan alat musik Tifa, untuk membakar semangat para kaum suku Asmat. Penari mengenakan manik-manik dada, rok dari akar bahar dan daun-daun yang diselipkan dalam tubuh mereka.
Ini melambangkan kedekatan kaum suku Asmat dengan alam. Suku Asmat adalah suku dari sekian banyak suku di Papua yang begitu dekat dengan alam dan sarat akan keluhurannya. Mereka adalah kita, mereka bagian dari NKRI. Sa Papua Sa Indonesia.
Sumber : F A R A D I S A (@fr_disa), 11 September 2019.
Beberapa macam suku yang ada di sana di antaranya Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Dani, Suku Korowai, Suku Muyu, Suku Bauzi, dan Suku Hulu. Nah, kalo ngomongin suku Asmat apa yang terlintas di pikiran kita? Yup, kecantikan seni ukirnya.
Dan kalian tau tidak, ada yang unik dari seni ukir suku Asmat lho! Jadi, bagi suku Asmat, seni ukir merupakan salah satu media penghubung bagi mereka dengan nenek moyangnya. Penghubung antara kehidupan masa kini dengan masa lampau.
Saat mengukir wajah, mereka tidak akan menggunakan sketsa, karena mereka akan berkomunikasi langsung dengan arwah leluhur di alam lain. Enak kali ya kalau aku bisa kaya begitu, kangen mantan, tinggal bikin ukiran saja. Hahaha apasih..
Lanjut yah, masih ada lagi lho yang unik dari suku Asmat, soal batu.. Yup, batu yang sering kita lihat di sekitar, buat mereka itu bikin sesuatu yang istimewa lho gaes.
Itu karena tempat tinggal suku Asmat yang membentuk rawa-rawa sehingga sulit menemukan batu-batu jalanan, yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu dan sebagainya.
Saking berharganya, batu ini buat suku Asmat bisa dijadikan sebagai mas kawin lho gaes! Tempat tinggal suku Asmat adalah JEW, atau biasa dikenal dengan sebutan rumah bujang. Satu desa di suku Asmat umumnya memiliki sebuah rumah jew.
Bentuknya memanjang dan pasti menghadap ke sungai, dengan jumlah pintu dan tungku perapian yang banyak, menyesuaikan berapa jumlah keluarga yang menempati desa itu.
Jadi, kalau dalam sebuah desa ada 10 keluarga, maka jumlah tungkunya ada 10 buah. Tungku ini akan menjadi tempat setiap keluarga berkelompok, kalau lagi ada rapat besar.
Rumah jew ini juga sering untuk penyambutan tamu dan semua hal yang berhubungan dengan tradisi kebudayaan mereka.
Jew dibangun dari bahan-bahan alami yang didapat dari alam. Atapnya terbuat dari daun nipah dan sagu, dindingnya terbuat dari anyaman daun nipah dan talinya menggunakan kulit rotan.
Hampir semua aspek kehidupan suku Asmat terkait dengan keberadaan Jew di setiap desa. Segala aturan dan sistem kehidupan setiap desa dalam suku Asmat dimulai dari dalam jew. Tradisi jew sangat perlu kita lestarikan karena sarat akan nilai kehidupan yang dapat dipelajari sebagai kekayaan bangsa Indonesia.
Dari beberapa keunikan yang ada pada suku Asmat ini rasanya masih kurang lengkap kalau tidak kita ulas tari adatnya. Tarian khas suku Asmat adalah Tarian Tobe, tarian ini dulu dilakukan ketika ada perintah perang. Tapi sekarang lebih sering dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan.
Tarian ini dipadukan dengan nyanyian-nyanyian dan alunan alat musik Tifa, untuk membakar semangat para kaum suku Asmat. Penari mengenakan manik-manik dada, rok dari akar bahar dan daun-daun yang diselipkan dalam tubuh mereka.
Ini melambangkan kedekatan kaum suku Asmat dengan alam. Suku Asmat adalah suku dari sekian banyak suku di Papua yang begitu dekat dengan alam dan sarat akan keluhurannya. Mereka adalah kita, mereka bagian dari NKRI. Sa Papua Sa Indonesia.
Sumber : F A R A D I S A (@fr_disa), 11 September 2019.