Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Menghindari Suddent Infant Death Syndrome pada Bayi

KEMATIAN mendadak pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun, dan terjadi tanpa ada gejala-gejala terlebih dahulu. Sebagian besar terjadi ketika bayi sedang tertidur, tapi tidak menutup kemungkinan, saat bayi tidak sedang tidur. Inilah SIDS atau sudden infant death syndrome.

Ini ada kaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam merawat bayi yang baru lahir. Gak mau kan, ketika malam bayi sehat-sehat saja, pas tidur, lalu tiba-tiba meninggal tanpa sebab di pagi harinya. Apa penyebab dan bagaimana cara mencegahnya?

Masih ingatkah dengan kasus YouTuber, Yulia Baltschun yang bayinya meninggal mendadak beberapa waktu yang lalu? Diketahui, kalau bayinya terkena SIDS. Sindrom ini menyerang bayi yang berumur kurang setahun. Beberapa kasus, bahkan lebih menyedihkan.

Setelah dirasa cukup tenang setelah menyusui, sang Ibu pergi ke dapur sebentar untuk mengambil sesuatu lalu pada saat kembali, sang bayi sudah tidak bernyawa. Mendadak dan tak bisa dihindari. Kok serem ya? Penyebabnya tau nggak apa?

Idiopatik atau masih belum diketahui pasti oleh ilmu kedokteran saat ini. Yep, penyebab pastinya belum ada sehingga sindrom ini menjadi lebih mengerikan lagi. Tapi ada yang menghubungkannya dengan kelainan di bagian otak yang mengatur pernapasan bayi.

Kondisi tidur bayi yang menghambat pernapasannya, dan hal lain. Nah, kebanyakan SIDS karena tidak patennya jalan nafas bayi pada saat tidur. Gimana bisa seperti itu ya? Disini akan dipaparkan beberapa faktor risiko yang menyebabkan bayi terkena sindrom SIDS.

Bagi yang kerabatnya memiliki bayi, silakan dicek faktor-faktor risiko seperti keterlambatan perkembangan bayi. Ada bayi yang lahir normal dan sempurna, ada juga yg tidak. Ketidaksempurnaan perkembangan bayi sebenarnya bisa dideteksi sejak awal kelahiran, terutama apabila menyangkut sistem pernapasannya.

Ini penting! Orang tua harus aktif berkonsultasi dengan dokter ataupun bidan yang membantu persalinan. Salah satunya, reflek bernafasnya. Pada saat bayi merasa jalan nafasnya terganggu saat tidur, dia akan reflek berpindah posisi untuk membebaskan jalan nafasnya.

Pada bayi yang terlambat perkembangannya, reflek ini tidak ada. Tentu saja, berbahaya dan akan meningkatkan risiko SIDS di kemudian hari. Konsultasi diperlukan sejak awal kelahiran. Bayi tidur tengkurap. Penelitian di Amerika membuktikan, bayi yang tidur tengkurap sebelum usia 1 tahun atau bahkan 6 bulan, meningkatkan SIDS. Pada usia segitu, bayi belum terlalu kuat untuk memosisikan dirinya.

Ketika dia sesak akibat telungkup saat tidur, kebanyakan refleknya tidak banyak membantu sehingga kepatenan jalan nafas terganggu dan eventually SIDS bisa saja terjadi.

Tidur bersama dengan bayi. Nah, inilah salah satu kebiasaan kita ketika merawat bayi baru lahir. Tidur bersama bayi akan membatasi gerak bayi. Gerak bayi yang terbatas akan menghambat usaha bayi dalam menyelematkan diri ketika terjadi sesuatu terhadapnya.

Seperti contoh kesalahan posisi di atas. Sebagian juga, karena menempatkan banyak sekali bantal di kanan kiri bayi, atau menyusui sambil tidur (sangat tidak dianjurkan) atau menidurkan bayi satu sofa dengan ibu. Risiko tergencet tinggi.

Prinsipnya, untuk bayi di bawah 1 tahun, beri space atau ruang, dan jangan membatasi gerak bayi. Kalau ingin tidur seranjang, akali dengan memberikan pembatas. Bisa dengan tudung antinyamuk atau apapun yang tidak melanggar prinsip ruang gerak di atas.

Bayi dengan berat badan lahir rendah. Biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur atau bayi kembar. Bayi dengan kondisi ini cenderung punya otak yang belum matang, sehingga bayi kurang memiliki kendali atas pernapasan dan detak jantungnya.

Hipertermia, jangan pernah memakaikan bayi pakaian atau membedong dengan terlalu ketat, apalagi gurita/gerito/gurito atau apapun itu namanya. Dilarang. Pakaian bayi yang terlalu tebal dan tertutup, atau suhu ruangan yang panas dapat meningkatkan metabolisme bayi.

Efeknya, bayi dapat kehilangan kontrol pernapasan. Mengapa memakaikan gurito bayi dilarang? Ibu bayi yang baru lahir atau di bawah umur 1 tahun, masih bernafas menggunakan perutnya. Bisa diamati sendiri jika tidak percaya.

Pernapasan perut akan menjadi susah ketika dipakaikan gurita. Bayi belum bisa melakukan pernapasan dada dgn normal. Risiko kesulitan bernapas pada bayi akan semakin gede. Tentu berkontribusi juga terhadap SIDS.

Jangan takut perut bayi menggelembung pas gede. Itu mitos. Disamping itu, pemakaian pakaian yang terlalu ketat, akan menjebak panas pada tubuh bayi. Pada saat suhu ruangan menjadi panas, bayi juga akan merasakan panas. Ini jelas berbahaya. So, stop mengenakan bayi anda pakaian-pakaian yang terlalu ketat.

Terpapar zat berbahaya. Rokok! Inilah pembunuh paling utama. Hindarkan bayi anda sebisa mungkin dari asap rokok. Sudahlah, semua pasti juga setuju kalau rokok itu tidak baik untuk kesehatan bukan?

Oke. Tadi sudah dijelaskan beberapa faktor risikonya. Sekarang bagaimana cara mencegahnya? Pencegahan ini bertujuan utk mengurangi faktor risiko ya, sehingga SIDS diharapkan tidak terjadi.
  • Pastikan bayi anda tidur dengan posisi telentang. Ini sudah jelas ya. Tidak perlu saya jelaskan lagi apa rasionalnya.
  • Jangan taruh macam-macam benda di atas tempat tidur bayi. Semacam bantal, selimut, boneka, mainan, atau hal lainnya saat bayi tidur, tolong disimpan saja.
  • Benda-benda ini dapat menghalangi mulut dan hidung bayi sebagai jalan napas, sehingga bayi dpt mengalami sesak napas saat tidur.
  • Tapi lucu bang kalau dikasih boneka. Iya lucu buat memuaskanmu doang . Sedangkan bayimu dalam kondisi bahaya. Be wise.
  • Kalau bisa, sebaiknya bayi tidur sendiri di tempat tidurnya yang dekat dengan orang tua. Pada saat bayi tidur di kasur yang sama dengan orang tuanya, ini dapat membatasi ruang gerak bayi dan mungkin bisa mengganggu pernapasan bayi.
  • Lakukan kegiatan bersama bayi pada siang hari. Ajak si kecil bicara, main, dan bernyanyi. Rangsangan ini dapat membantu tidur bayi lebih nyenyak di malam hari.
  • Apabila bayi bangun di malam hari, gunakan gerakan menenangkan, suara lembut dan cahaya yang minim. Hal ini akan memberitahukan si kecil bahwa malam hari adalah bukan saatnya bermain, tetapi waktu yang tepat untuk beristirahat.
  • Hindarkan dari paparan asap rokok, suhu bayi yang terlalu tinggi atau rendah.
  • Kalau bisa, bijaklah dalam menggunakan pendingin ruangan. Jaga suhu ruangan agar tdk terlalu panas atau dingin. Mengalahlah.
  • Beri ASI eksklusif. Tidak ada alasan apapun bagi ibu untuk tidak memberikan bayi nya ASI eksklusif. Mau ASI tidak lancar kek. Sibuk kek. Payudara sakit kek. ASI gamau keluar kek, semua itu ada caranya, ada solusinya.
Sumber : rizal do (@afrkml), 10 Agustus 2019.
Auto Europe Car Rental