Cara Menangani Orang yang Mengalami Sindroma Koroner Akut
Seberapa penting sih untuk mengetahui soal srangan jantung? Kita bahas sedikit tentang anatomi jantung ya. Jantung itu organ yang tugasnya paling penting: memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung mendapatkan nutrisi dari kumpulan arteri, yang namanya arteri koroner.
Arteri koroner inilah yang mastiin jantung bisa mompa sesuai fungsinya. Semakin bertambahnya usia, pembuluh darah arteri koroner ini makin menyempit karena deposit plak lemak di dalamnya. Proses ini dipercepat oleh penyakit-penyakit lain seperti hiperkolesterol, diabetes melitus, obesitas, alkoholik, dan lainnya.
Nah, kalau terjadi penyempitan otot jantung, itu artinya kekurangan aliran darah dan nutrisi dalam menjalankan tugasnya memompa darah. Hal ini menimbulkan suatu ‘warning sign’, berupa kumpulan keluhan yang dirasakan penderita, dan kita sebut Sindroma Koroner Akut (SKA).
Apa keluhan SKA? Paling umum adalah merasa nyeri dada, seperti terhimpit atau terbakar. Kadangkala menjalar hingga leher, lengan kiri, atau punggung. Lainnya: nafas cepat dan pendek, berkeringat, berdebar-debar dan lainnya. SKA ini biasanya dipicu oleh aktivitas tapi banyak juga yang terjadi secara tiba-tiba.
Dari bentuk sumbatannya, dibagi lagi: Ada yang membaik dengan istirahat karena sumbatannya cuman sebagian. Ada yang tidak membaik dengan istirahat, karena sumbatannya sudah begitu total. Nah, yang total inilah yang bahaya banget.
Kalau sumbatan total pada arteri koroner terjadi maka otot jantung kehilangan aliran darah, nutrisi dan oksigen. Alhasil, otot jantung menjadi tidak berfungsi karena sel-sel jantungnya mati. Di sini, pasien sudah pasti merasakan rasa nyeri dada yang mahahebat.
Ketika otot jantung mati, itu berarti fungsi pompa jantung menurun, termasuk aliran darah ke otak, yang akhirnya menyebabkan penurunan kesadaran atau pingsan. Nah, di sinilah peran kalian, untuk mengenali tanda-tanda awal serangan jantung.
Kalau kalian menemukan orang di sekitar kalian mengeluh nyeri dada, tanyakan kepada mereka bagaimana nyerinya, apakah sesuai dengan gejala SKA? Bila ya, segera bawa ke IGD. Kalau orangnya tiba-tiba pingsan apa yang harus kalian lakukan?
Cek respons! Tepuk pundaknya dengan kencang, cubit lengan atau dadanya, sambil memanggil namanya. Kalau tidak ada respons, silakan periksan bagian nadi karotis. Apa itu nadi karotis? Nadi karotis adalah salah satu pembuluh darah arteri yang terbesar dan dekat dengan sehingga dengan cek denyut nadi ini, artinya kita secara tidak langsung mengecek jantungnya : berdetak atau berhenti.
Sekarang, coba cek sendiri punya masing-masing deh biar tahu rasanya. Kalau selama 5-10 detik, kamu tidak merasakan adanya denyutan nadi itu, berarti, korban sekarang dalam kondisi Henti Jantung atau Cardiac Arrest.
Ini momen paling kritis. Minta orang lain menelepon ambulan atau rumah sakit. Setelah itu, kamu harus melakukan yang namanya bantuan hidup dasar. Bantuan hidup dasar yang dilakukan adalah pijat jantung.
Caranya, tangan bertumpu di tengah dada, di antara dua putingnya. Tekan dengan kedalaman 5 cm. Berapa kali? 100-120 kali per menit. Mana bisa tahu kalau saya pijat jantung 100 kali per menit? Tenang. Kalau kamu tidak cara pijat jantung, coba ingat-ingat lagu Baby Shark. Ikutin irama dan ketukan lagu itu. Baby shark punya beat 110 bpm. You might think it’s a joke, rigth? No. Bahkan, Pinkfong membuat lagu ini untuk versi edukasinya.
Nah. Sudah tahu cara memijat jantung. Pijat jantung ini tidak boleh putus, tidak boleh berhenti. Terus lakukan ya, hingga petugas medis datang atau sampai kamu tiba di IGD. Tim medis yang lebih ahli akan mengambilalih.
Sampai IGD tim medis bakal cek irama jantungnya. Apakah benar serangan jantung? Kalau pasiennya sadar, akan diberikan oksigen dan melakukan rekam jantung. Kalau tidak sadar, kompresi jantungnya dilanjutkan sambil monitoring dan pemberian obat-obat lain.
Contoh hasil rekam jantung pasien. Sumbatan total arteri koroner, membuat otot jantungnya menjadi tidak berfungsi, diikuti kematian sel jantung. Kabar buruknya, otot jantung yang rusak sudah terlampau luas. Pompa jantungnya buruk. Tidak sampai 30 menit, pasien henti jantung di IGD.
Begitu henti jantung, kita semua tim IGD harus bergantian pijat jantung sembari memberi nafas buatan dengan alat-alat. Obat-obatan masuk. Begitu irama jantung kelihatan, bagian medis memberikan shock jantung dengan defibrillator. Hal itu dilakukan berulang kali secara bergantian.
Kurang lebih 1 jam lamanya, dengan berat hati, pasien akhirnya, dari pengalaman di IGD ini, kami nyatakan meninggal dunia karena sudah ada tanda kerusakan otak permanen. Keluarga tentu saja sedih dan histeris. Secepat itu kah serangan jantung merebut nyawa?
Hingga di sini, paham tidak maksudnya? Pasien yang langsung datang ke IGD saja belum tentu tertolong. Apalagi, yang hanya ditepuk-tepuk dulu tangannya, dengan harapan, korban sadar lagi seperti yang beredar di video.
So, maril kita kenali secara dini, tanda gejala Sindroma Koroner Akut atau serangan jantung. Semakin cepat ditangani, semakin baik pula kemungkinan sembuhnya. Dengan melakukan bantuan hidup dasar, kalian mungkin baru saja menyelamatkan satu nyawa.
Sumber : Kang Jae Ki (@zakyfarism), 20 Juli 2019.