Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menangani Luka Awal Akibat Gigitan Hewan

SAYA hendak menanggapi kejadian selebgram/twit yang digigit kucing. Ada baiknya tahu bagaimana cara menangani awal, luka gigitan hewan, terutama hewan penular rabies (HPR).

Salah satu yang ditakutkan dari luka gigitan hewan adalah rabies. Ini penyakit karena virus dari air liur hewan terinfeksi rabies. Penularannya melalui gigitan atau luka terbuka pada kulit yang terkena air liur HPR.

Hewan yang termasuk HPR di antaranya adalah anjing, kucing, kera, monyet, rubah, kelelawar, dan rakun. Biasanya HPR menggigit tanpa adanya provokasi. Lalu apa yang bisa dilakukan jika kita digigit HPR?

Pertama, sebisa mungkin mengikat atau mengurung HPR yang menggigit untuk diobservasi. Kedua, cuci luka dengan sabun atau deterjen dan air mengalir selama 10-15 menit. Hindari tindakan invasif pada luka seperti menyikat luka.
Tambahan : kalau mau cuci luka gigitan hewan, bisa ditambah dengan menggunakan sabun dan just for info untuk yang terkena gigitan hewan yang potensi rabies, bisa lapor ke PKM Tanah Sareal karena ada vaksin rabies, karena kalau ker RS pasti tidak ada.
Setelah luka dicuci dan dikeringkan, bisa oleskan antiseptik seperti betadine. Sebaiknya luka segera dicuci dalam waktu kurang 12 jam setelah tergigit. Kalau telat juga luka tetap dicuci tapi ya!

Lalu datanglah ke fasilitas pelayanan kesehatan atau rabies center terdekat. Di fasilitas kesehatan, luka akan dievaluasi untuk menentukan tindakan selanjutnya. Luka gigitan HPR biasanya tidak dijahit kecuali ada indikasi tertentu.


Luka akan diklasifikasikan menjadi luka kategori risiko tinggi dan risiko rendah. Luka gigitan yang termasuk kategori risiko tinggi diantaranya adalah luka pada mukosa (bibir, alat kelamin), luka pada jari tangan atau kaki, luka pada leher atau kepala, atau luka gigitan lebih dari 1 tempat. Selain itu termasuk luka kategori risiko rendah.


Tidak semua pasien dengan luka gigitan HPR mendapat vaksin anti rabies (VAR). Jika luka termasuk kategori rendah dan HPR bisa ditangkap untuk diobservasi selama 10-14 hari, maka pasien tidak perlu diberikan VAR.


Rabies termasuk penyakit yang fatal, bila telat ditangani bisa berujung pada kematian. Oh iya, memang pemberian VAR itu bisa sampe 3x pengulangan. Sekian semoga bermanfaat.

Sumber : Tepung Beras Rosebrand (@mhsnax), 3 September 2019.