Cara Jitu Mencari Judul Skripsimu
INI adalah pengalaman pribadi. Ketika memasuki masa nya skripsi, ada banyak faktor yang harus diperhatikan agar berjalan lancar dan sesuai target. Banyak yang lalai menyelesaikanya karena beberapa faktor, di antaranya : 1. Komposisi dosen pembimbing, 2. Kerumitan dan tingkat kegagalan penelitian, 3. Kecukupan biaya selama proses skripsi. Mari kita bahas satu per satu.
1. Komposisi dosen pembimbing
Mengapa komposisi diletakkan di poin pertama? Berdasarkan pengamatan dari teman seangkatan yang menjalani, proses ini menjadi penting mengingat dosen juga adalah manusia yang rawan stres, mood berubah dan lainnya. Maka pastikan memilih dosen yang punya latar belakang gampang jadwal bimbingan, gampang revisian dan terkesan tidak mempersulit.
Bagaimana mengetahuinya? Tanya ke senior-senior dari semua lab yang ada di jurusan. Biasanya mereka sudah paham jika ditanya seperti itu. Usahakan carilah pembimbing yang mempunyai jadwal bimbingan yang teratur . Seminggu 2 kali atau 3 kali misalnya.
Kita tidak bicara niat di sini, karena ketika sudah membaca ini artinya sudah meniatkan diri. Tinggal mau atau tidak. Mari dilanjutkan, periksa juga apakah antara dosen pembimbing yang akan melanjutkan gelar doktoral atau tidak. Jangan sampai kamu di tengah bimbingan di tinggal karena beliau harus melanjutkan studinya.
2. Kerumitan dan tingkat kegagalan penelitian
Percaya atau tidak kalau judul skripsi tidaklah terlalu penting. Yang terpenting adalah yang menyelesaikannya tepat waktu. Ya kita memang bicara passion di sini. Banyak yang mengikuti keinginannya, ingin menjalani skripsi yang keren, bergengsi, di lab pakai jas dan lainnya.
Tapi terjebak pada dosen yang mempersulit dan penelitian yang memakan waktu hingga 6 bulan sampai 1 tahun. Penelitian saja sampai tahunan. Revisinya gimana? Ambil judul yang searah dengan dosen yang sudah masuk kriteria di atas tadi.
Ini penting agar bisa diterima oleh kepala jurusan, dan bertemu dengan dosen tersebut untuk meminta judul atau meminta beliau menjadi pembimbingnya. Jika beliau mengiyakan tetapi tidak stok judul buat kita, maka carilah penelitian dari senior dahulu yang bimbingan dari beliau atau cari penelitian yang searah dengan disiplin ilmu dosen itu.
Contoh : saya jurusan agroteknologi tetapi bisa mengambil penelitian agribisnis. Kok bisa? Ya karena dosen pembimbing saya adalah dosen sosial ekonomi pertanian. Dan tidak ada masalah selama saya menjalani proses ini. Jadi jangan takut melintas ruang dimensi, selagi masih dicakupan dosen pembimbingnya pasti aman.
Tingkat kerumitan : kita akan bagi kerumitan ini dalam beberapa bagian :
a. Easy =1- 3 bln penelitian, tidak pakai lab penelitian
b. Middle = 3 - 6 bln penelitian. akai lab, alat bahan tidak mahal
d. Epic = >1 tahun
Tingkat kegagalan : pada beberapa kasus, penelitian akan mempunyai resiko gagal jika berkaitan dengan makhluk hidup sebagai objeknya. Semakin kecil objeknya seperti mikroorganisme. Semakin kecil objek penelitian akan memperbesar resikonya, karena akan semakin banyak yang dijaga untuk tetap hidup.
Ambillah sebisa mungkin yang tidak menyentuh hal itu. Seperti analisa fisik, kimia, pasar, atau yang lainnya. Mungkin terdengar klise, kalau ndak mau yang ribet ya ndak usah kuliah. Pada dasarnya adalah kalau memang bisa di permudah kenapa harus dipersulit? Ambillah jalan mudah (Syuhada, 2019).
Mengenai metode penelitian, semua metode bisa dipelajari. Usahakan bentuk tim berisi 2-4 orang lalu bagi judulnya misal :1. Analisis fisik tanah
2. Analisis pupuk tanah.
3. Analisis unsur hara makro
4. Analisis unsur hara mikro
Duh judulnya anak pertanian. Disesuaikan saja. Mengenali olahan data, jangan takut untuk memakai jasa olahan data. Itu bukan sebuah hal yang tabu, karena dengan menyerahkan pada ahlinya itu sudah memberi kemudahan dalam proses dan hemat waktu, biaya hanya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Itu cukup murah jika kamu mengolah sendiri sampai 1 semester, belum lagi jika ada kesalahan data. Umumnya jasa olah data punya cara untuk membuat data yang kamu ambil sesuai dengan harapan penelitian kamu, jadi jangan takut. Proses 2-3 minggu.
Kecukupan biaya : pastikan ketika kamu sudah memulai judul dan diseminarkan sampaikan pada orangtua/ dirimu sendiri hitungan biaya selama penelitian. Sesuaikan dengan kemampuan.
Sumber : commonman* (@suhadamaulanaa), 26 Agustus 2019.
1. Komposisi dosen pembimbing
Mengapa komposisi diletakkan di poin pertama? Berdasarkan pengamatan dari teman seangkatan yang menjalani, proses ini menjadi penting mengingat dosen juga adalah manusia yang rawan stres, mood berubah dan lainnya. Maka pastikan memilih dosen yang punya latar belakang gampang jadwal bimbingan, gampang revisian dan terkesan tidak mempersulit.
Bagaimana mengetahuinya? Tanya ke senior-senior dari semua lab yang ada di jurusan. Biasanya mereka sudah paham jika ditanya seperti itu. Usahakan carilah pembimbing yang mempunyai jadwal bimbingan yang teratur . Seminggu 2 kali atau 3 kali misalnya.
Kita tidak bicara niat di sini, karena ketika sudah membaca ini artinya sudah meniatkan diri. Tinggal mau atau tidak. Mari dilanjutkan, periksa juga apakah antara dosen pembimbing yang akan melanjutkan gelar doktoral atau tidak. Jangan sampai kamu di tengah bimbingan di tinggal karena beliau harus melanjutkan studinya.
2. Kerumitan dan tingkat kegagalan penelitian
Percaya atau tidak kalau judul skripsi tidaklah terlalu penting. Yang terpenting adalah yang menyelesaikannya tepat waktu. Ya kita memang bicara passion di sini. Banyak yang mengikuti keinginannya, ingin menjalani skripsi yang keren, bergengsi, di lab pakai jas dan lainnya.
Tapi terjebak pada dosen yang mempersulit dan penelitian yang memakan waktu hingga 6 bulan sampai 1 tahun. Penelitian saja sampai tahunan. Revisinya gimana? Ambil judul yang searah dengan dosen yang sudah masuk kriteria di atas tadi.
Ini penting agar bisa diterima oleh kepala jurusan, dan bertemu dengan dosen tersebut untuk meminta judul atau meminta beliau menjadi pembimbingnya. Jika beliau mengiyakan tetapi tidak stok judul buat kita, maka carilah penelitian dari senior dahulu yang bimbingan dari beliau atau cari penelitian yang searah dengan disiplin ilmu dosen itu.
Contoh : saya jurusan agroteknologi tetapi bisa mengambil penelitian agribisnis. Kok bisa? Ya karena dosen pembimbing saya adalah dosen sosial ekonomi pertanian. Dan tidak ada masalah selama saya menjalani proses ini. Jadi jangan takut melintas ruang dimensi, selagi masih dicakupan dosen pembimbingnya pasti aman.
Tingkat kerumitan : kita akan bagi kerumitan ini dalam beberapa bagian :
a. Easy =1- 3 bln penelitian, tidak pakai lab penelitian
b. Middle = 3 - 6 bln penelitian. akai lab, alat bahan tidak mahal
c. Hard =6 bln - 1 tahun, pakai 2 lab, alat dan bahan mahal
d. Epic = >1 tahun
Tingkat kegagalan : pada beberapa kasus, penelitian akan mempunyai resiko gagal jika berkaitan dengan makhluk hidup sebagai objeknya. Semakin kecil objeknya seperti mikroorganisme. Semakin kecil objek penelitian akan memperbesar resikonya, karena akan semakin banyak yang dijaga untuk tetap hidup.
Ambillah sebisa mungkin yang tidak menyentuh hal itu. Seperti analisa fisik, kimia, pasar, atau yang lainnya. Mungkin terdengar klise, kalau ndak mau yang ribet ya ndak usah kuliah. Pada dasarnya adalah kalau memang bisa di permudah kenapa harus dipersulit? Ambillah jalan mudah (Syuhada, 2019).
Mengenai metode penelitian, semua metode bisa dipelajari. Usahakan bentuk tim berisi 2-4 orang lalu bagi judulnya misal :1. Analisis fisik tanah
2. Analisis pupuk tanah.
3. Analisis unsur hara makro
4. Analisis unsur hara mikro
Duh judulnya anak pertanian. Disesuaikan saja. Mengenali olahan data, jangan takut untuk memakai jasa olahan data. Itu bukan sebuah hal yang tabu, karena dengan menyerahkan pada ahlinya itu sudah memberi kemudahan dalam proses dan hemat waktu, biaya hanya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Itu cukup murah jika kamu mengolah sendiri sampai 1 semester, belum lagi jika ada kesalahan data. Umumnya jasa olah data punya cara untuk membuat data yang kamu ambil sesuai dengan harapan penelitian kamu, jadi jangan takut. Proses 2-3 minggu.
Kecukupan biaya : pastikan ketika kamu sudah memulai judul dan diseminarkan sampaikan pada orangtua/ dirimu sendiri hitungan biaya selama penelitian. Sesuaikan dengan kemampuan.
Sumber : commonman* (@suhadamaulanaa), 26 Agustus 2019.
