Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Beli Ponsel iPhone atau Android ala Yunus


KARENA latar belakang pendidikan atau pekerjaan saya saat ini berupa TI (Teknologi Informatika), banyak rekan yang kerap bertanya kepada saya, tentang rekomendasi baiknya beli ponsel apa.

Saya sendiri tidak bisa memberitahu merk dan tipe spesifik namun saya punya beberapa kriteria, yang mungkin bisa diikuti oleh orang lain. Kriteria ini juga saya pakai saat membeli ponsel Xiaomi Mi A1 tahun lalu.

Kalau punya budget berlebih dan mau beli iPhone, kriterianya lebih mudah. Menurut gue iPhone dengan selisih 2 tahun setelah rilis, masih oke. Misalnya di tahun 2018 ini, beli iPhone yang dirilis 2016 (iPhone 7). Kurang dari itu, gue kurang rekomendasi. Tapi ya tergantung budget.

Nah kalau android, rekomendasi gue rilisnya maks 1 tahun lalu. Kenapa? Karena biasanya EOM support untuk ponsel Android itu 2-3 tahun. Di tahun 2018 gini, cari ponsel android yang punya RAM min 4 GB dan storage min 64 GB.

Kenapa? Kondisi idle Android saat ini memakan hampir 2 GB walaupun kondisi baru. Storage sih bisa pakai SD card (kalau ada slotnya). Tapi memori internal akan membuat lag jarang muncul.

Selanjutnya budget. Berapa budget yang dialokasikan untuk beli ponsel. 1-2jt? 3-4jt? > 5jt? Kalau begini, udah masalah personal. Masing-masing punya spending appetite yang berbeda untuk barang elektronik.

Nah terkait fitur cicilan, gue punya pesan sponsor nih. Kalau kebutuhannya untuk lifestyle, mending sih ga nyicil ya. Tapi kalau buat kebutuhan produktif sih, menurut gue masih oke. Maksudnya produktif di sini, misal ponsel untuk jualan ecommerce, ojek online/taksi online, dst.

Terakhir, personal preferences. Misalnya brand, fitur software bawaan ponsel, dual camera, NFC, fast charging, bentuk fisik ponsel, dst. Coba riset fitur apa saja yang ada dan yang gak ada di ponsel. Jangan sampe pas udah beli ternyata baru nyadar, wadaw ternyata gak ada fitur X.

Setelah itu riset yang banyak ya. Banyak reviewer di internet yang sharing terkait ponsel yang akan kamu beli. Cari reviewer yang mengulas lengkap personal experience dia terhadap ponsel tersebut. Gue heran sih banyak banget reviewer gadget yang isinya cuman seputar spek. Meh.

Setelah tahu kekurangan ponsel tersebut, barulah kamu berembug dengan dirimu sendiri, apakah kamu mampu hidup dengan segala kekurangan pada ponsel tersebut? Di kasus gue, Xiaomi Mi A1 gak punya NFC dan fast charging. Well, I could live with that perfectly.

Panjang juga teryata nih thread. Mau bikin jadi blogpost sih kayaknya kurang longlasting. Hmm. Semoga bermanfaat!

Sumber : Yunus (@amyunusmas), 11 September 2018.
Auto Europe Car Rental