Matakota Membangun Smart City dengan Smart Citizen
MATAKOTA merupakan sebuah aplikasi media sosial untuk pelaporan kasus yang membutuhkan respons cepat seperti bencana banjir, kebakaran, kecelakaan, perampokan, pencopetan, dan laporan seseorang yang hilang atau laporan sosial lainnya.
Tony Susanto, Founder Matakota menuturkan, aplikasi yang sudah digarap sejak November 2016 ini, memiliki 5 fitur unggulan, yaitu laporan lalu lintas, bencana, kriminal, kebakaran, dan sosial.
Selain 5 fitur unggulan, Matakota juga memiliki fitur utama yaitu “Panic Button”. Fitur utama ini berfungsi untuk mendapatkan respon cepat tanggap dari instansi terkait ketika terjadi keadaan darurat.
Agar user mendapatkan respons cepat tanggap, Matakota akan terhubung dengan Command Center di beberapa instansi terkait seperti Pemerintah Kota, Kepolisian, Rumah Sakit, Tim SAR, dan Pemadam Kebakaran.
Petugas terkait bisa langsung memberikan respon cepat tanggap kepada masyarakat ketika ada laporan keadaan darurat. Dengan begitu, secara tidak langsung akan membantu pemerintah menurunkan angka korban meninggal akibat lambatnya respons jika terjadi kecelakaan atau keadaan darurat lainnya.
Untuk menggunakan Panic Button tidak bisa sembarang orang, lantaran data user harus terverifikasi terlebih dahulu dari NIK (Nomor Induk Kependudukan) di Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).
Sedangkan user yang belum terverifikasi tidak akan bisa menekan tombol Panic Button. “Jadi setiap user yang ingin menggunakan tombol Panic Button harus terverifikasi terlebih dahulu untuk menghindari adanya fake report”, ucap Mobile App Developer Natek Studio, Gita Hanandika.
Meski akun belum terverifikasi, user masih bisa menggunakan 5 fitur unggulan untuk sharing info maupun melaporkan terjadinya kecelakaan, kebakaran, kebanjiran, perampokan, dan laporan sosial serta bisa mengakses beberapa info penting lainnya.
Selain berbagi informasi penting, Matakota juga berbagi berita penting yang bermanfaat bagi user. Tidak hanya itu, Matakota juga bisa sebagai media untuk menyampaikan infromasi public dari instansi pemerintahan terkait secara langsung dengan masyarakat (user).
“Pemerintah bisa menghemat biaya untuk sosialisasi atau menyampaikan informasi ke public. Hanya dengan mengetik pengumuman pada fitur ‘Event’ di Matakota, seluruh user akan mengetahui pengumuman tersebut pada saat itu juga”, jelas Afietadi Kurniawan Digital Marketing Natek Studio yang akrab disapa Mamak.
Inovasi Matakota tidak berhenti di situ saja. Fitur unggulan lainnya yang membuat setiap masyarakat wajib menginstall aplikasi Matakota yaitu fitur ‘Lost & Found’.
Fitur ini berfungsi sebagai pelacak barang yang hilang berdasarkan community yang membutuhkan bluetooth dan GPS (Global Positioning System) untuk menemukan barang sehingga mudah ditemukan.
Menurut Arwani, Mobile App Developer Natek Studio lainnya, mengatakan, fitur ‘Lost & Found’ membutuhkan sebuah ‘beacon’, IoT (Internet of Things) yang diciptakan oleh mereka ke depannya. “Ke depan kami akan memproduksi massal dan menjualnya dengan harga tidak terlalu mahal,” paparnya.
Instansi Pemerintahan
|
Masyarakat
|
Membantu institusi berwenang untuk menerima laporan yang akurat dan real time
|
Masyarakat tidak perlu bingung lagi untuk melakukan pelaporan keadaan darurat
|
Meningkatkan Response Time terhadap kasus gawat darurat
|
Memudahkan masyarakat mendapatkan informasi di sekitar area
|
Mendapatkan database titik-titik rawan kecelakaan secara real time
|
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
|
Mendapatkan titik sebaran kriminalitas
|
Memudahkan masyarakat menemukan barang hingga orang yang hilang
|
Mendapatkan area mobilitas kependudukan
|
Meningkatkan awareness dan sikap hati-hati masyarakat
|
Memperluas pantauan pertolongan pertama pada bencana alam
|
Meningkatkan pasrtisipasi masyarakat untuk mewujudakan Smart City
|
Tujuan pembuatan aplikasi ini sejalan dengan tujuan pemerintah, khususnya Surabaya, yang ingin menciptakan Smart City. Masyarakat saat ini sejujurnya sudah semakin cerdas dan aware terhadap sesuatu hal.
Masyarakat akan berlomba-lomba untuk menyebarkan sebuah informasi, akan tetapi informasi hanya tersebar, tidak jarang juga tanpa filter apakah informasi benar atau hoax.
“Oleh karena itu, Matakota terdapat fitur fake report yang berfungsi menyaring info tersebar bukan hoax dan menintegrasikannya agar ada tindakan nyata”, papar Tony.
Mamak menambahkan, untuk membangun Smart City juga dibutuhkan Smart Citizen. Karena membangun Smart City tanpa Smart Citizen akan sulit tercapai. Butuh integrasi antara pemerintah dan masyarakat yang sudah smart dan aware.
“Kami berharap dengan kami menciptakan Matakota mampu mengintegrasikan Smart Citizen dan membantu pemerintah membangun Smart City,” jelasnya. (*)