Dari Pasuruan Meluncur Aplikasi NUJEK
CHIEF Executive Officer (CEO) NU-JEK Moch Ghozalie bersama ratusan driver meresmikan Nusantara Ojek (NUJEK) dilaunching di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Yasini, Kabupaten Pasuruan, Jumat (19/10/2018) sore. Hadir sebagai saksi, para santri dan santriwati ponpes itu.
Launchingnya sederhana, tapi bermakna. Moch Ghozalie memimpin doa bersama, selannjutnya secara simbolis memasangkan jaket operasional NUJEK kepada seorang driver. Saat ini, sudah terdata hampir 3.000 driver.
Padahal, baru sebulan, aplikasi ini terdaftar di Play Store, dengan nama NUJEK (Nusantara Ojek), dengan pengembang atas nama PT Tekno Karya Nusa. Aplikasi online atau daring ini membawa tagline 'Dari Santri Untuk Negeri - Berdayakan Ekonomi Umat'.
NUJEK menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa professional secara on demand melalui platform aplikasi mobile. Fiturnya antara lain :
Zaki merasa diuntungkan dengan pembagian 85 persen untuknya dan 15 persen untuk NUJEK. Sistem pembagian keuntungan ini sangat menjanjikan bagi driver. Selain itu, fiturnya lebih canggih. Lebih lengkap dan potensi mendapatkan keuntungan semakin lebih banyak.
Moch Ghozali mengatakan, semangat menghadirkan NUJEK ini adalah untuk menumbuhkan ekonomi umat. Start up yang dibangun bersama tiga temannya ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan umat.
Banyak keuntungan yang ditawarkan aplikasinya. Driver bisa berkesempatan mendapatkan penghasilan per bulan lebih dari Rp 3 juta. Kenapa? Karena sistem bagi hasil di NUJEK ini 85 persen untuk driver, dan 15 persen untuk NUJEK.
"Kalau di tempat lain bisa sampai 20 persen potongannya setiap kali transaksi. Jadi pembagian jika dipersentasekan di tempat lain bisa 80 : 20, atau bisa lebih dari itu," urainya.
Contoh, jika per hari driver bisa mendapatkan orderan sampai Rp 150.000, maka yang wajib disetorkan driver ini ke perusahaannya hanya 15 persen atau setara dengan Rp 22.500. Sisanya milik driver.
Yang menarik lagi, NUJEK membebaskan biaya aplikasi atau sewa aplikasi ke driver. Jika di tempat lain, ada biaya per bulan yang harus dikeluarkan driver untuk sewa aplikasi. Selain itu, memberikan jaminan kesehatan bagi driver, bekerjasama dengan BPJS, dan perusahaan yang membayar iuran per bulannya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Indonesia ini sedang menyiapkan NUJEK bukan sekadar aplikasi transportasi. "Kami sedang menyiapkan bagaimana aplikasi ini bisa digunakan untuk belanja dan kebutuhan sehari-hari lainnya," ungkapnya
Di luar fitur yang ada, kemungkinan dikembangkan dengan menggandeng sejumlah ritel modern, pesan makanan, pengiriman barang, jasa tukang servis, tukang pijat, guru ngaji, guru les, dan masih banyak lainnya. (*)
Sumber foto : Galih Lintartika
Launchingnya sederhana, tapi bermakna. Moch Ghozalie memimpin doa bersama, selannjutnya secara simbolis memasangkan jaket operasional NUJEK kepada seorang driver. Saat ini, sudah terdata hampir 3.000 driver.
Padahal, baru sebulan, aplikasi ini terdaftar di Play Store, dengan nama NUJEK (Nusantara Ojek), dengan pengembang atas nama PT Tekno Karya Nusa. Aplikasi online atau daring ini membawa tagline 'Dari Santri Untuk Negeri - Berdayakan Ekonomi Umat'.
NUJEK menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa professional secara on demand melalui platform aplikasi mobile. Fiturnya antara lain :
- nu-RIDE : Layanan Antar-Jemput Penumpang dengan Kapasitas 1 Orang dengan aman, cepat dan nyaman.
- nu-TAXI : Layanan Antar-Jemput Penumpang dengan Kapasitas 1-4 Orang dengan aman, cepat dan nyaman.
- nu-FAST : Layanan Kirim-Ambil Paket dengan dimensi max : 30x30x30 dan berat max : 30 kg.
- nu-CARGO : Layanan Kirim-Ambil Paket dengan dimensi max : 100x90x90 dan berat max : 150 kg.
- nu-FOOD : Layanan Pesan Antar Makanan dan Minuman menjadi solusi tepat untuk order makanan favorit diantar sampai rumah.
- nu-MART : Layanan Belanja Kebutuhan Harian menjadikan belanja lebih praktis tanpa harus datang ke toko dan barang diantar sampai rumah.
- nu-SERV : Layanan Jasa Profesional dan Rental yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dan kebutuhan Anda!.
Zaki merasa diuntungkan dengan pembagian 85 persen untuknya dan 15 persen untuk NUJEK. Sistem pembagian keuntungan ini sangat menjanjikan bagi driver. Selain itu, fiturnya lebih canggih. Lebih lengkap dan potensi mendapatkan keuntungan semakin lebih banyak.
Moch Ghozali mengatakan, semangat menghadirkan NUJEK ini adalah untuk menumbuhkan ekonomi umat. Start up yang dibangun bersama tiga temannya ini bisa membantu meningkatkan kesejahteraan umat.
Banyak keuntungan yang ditawarkan aplikasinya. Driver bisa berkesempatan mendapatkan penghasilan per bulan lebih dari Rp 3 juta. Kenapa? Karena sistem bagi hasil di NUJEK ini 85 persen untuk driver, dan 15 persen untuk NUJEK.
"Kalau di tempat lain bisa sampai 20 persen potongannya setiap kali transaksi. Jadi pembagian jika dipersentasekan di tempat lain bisa 80 : 20, atau bisa lebih dari itu," urainya.
Contoh, jika per hari driver bisa mendapatkan orderan sampai Rp 150.000, maka yang wajib disetorkan driver ini ke perusahaannya hanya 15 persen atau setara dengan Rp 22.500. Sisanya milik driver.
Yang menarik lagi, NUJEK membebaskan biaya aplikasi atau sewa aplikasi ke driver. Jika di tempat lain, ada biaya per bulan yang harus dikeluarkan driver untuk sewa aplikasi. Selain itu, memberikan jaminan kesehatan bagi driver, bekerjasama dengan BPJS, dan perusahaan yang membayar iuran per bulannya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Indonesia ini sedang menyiapkan NUJEK bukan sekadar aplikasi transportasi. "Kami sedang menyiapkan bagaimana aplikasi ini bisa digunakan untuk belanja dan kebutuhan sehari-hari lainnya," ungkapnya
Di luar fitur yang ada, kemungkinan dikembangkan dengan menggandeng sejumlah ritel modern, pesan makanan, pengiriman barang, jasa tukang servis, tukang pijat, guru ngaji, guru les, dan masih banyak lainnya. (*)
Sumber foto : Galih Lintartika