Pengalaman Karcis Parkir di Lippo Plaza Hilang, Begini Ngurusnya
ADA plus minus dengan sistem parkir kendaraan model barcode. Pengunjung suatu tempat, tinggal ambil karcis/tiket di loket yang tersedia dengan menekan tombol hijau, terus ketika keluar, tinggal tempel saja, barcode itu, dan pintu ‘penghalang’ terbuka.
Barcode (kode batang) merupakan sekumpulan kode dalam bentuk garis-garis dan spasi, Masing-masing ketebalan setiap garis dan spasinya berbeda sesuai dengan isi kode. Fungsinya sebagai cara mempermudah input data secara otomatis.
Kebetulan, Senin (3/6/2019), saya hendak ke MiniSo di Lippo Plaza Sidoarjo. Masuk dengan motor, memencet tombol hijau, dan keluar karcis parkir, berupa lembaran kertas putih, berisi garis-garis hitam itu (barcode).
Setelah memarkir kendaraan, karcis, saya memasukan saku celana panjang sebelah kiri, jadi satu dengan ponsel. Langsung ke MiniSo, mencari earphone buat ponsel. Coba-coba, cocok, bayar di kasir.
Sebelum pulang, anak ragil minta makan. Jadilah, kami makan di Kedai 69 nasi goreng, yang masih satu deret dengan MiniSo. Begitu selesai dan hendak pulang, rogoh-rogoh saku celana kiri, eh, karcis parkir raib.
Saya kembali menelusuri ke MiniSo, tidak ada. Cek di Toko Sport, tempat anak ragil membeli kaus Nike, tidak ada. Turun ke lantai dasar, cek di Toko Stroberi, karena saya 5 menit, berdiri di toko itu, tidak ada.
Sudah deh, menyerah. Akhirnya, ke penjaga Ovo sebelum pintu keluar. “Kalau karcis hilang, langsung saja ke penjaga parkir di luar, Mas. Nanti bayar Rp 30.000. Jangan lupa, sertakan KTP dan STNK motornya,” ujar mbak yang jaga.
Jadilah, saya menuntun motor ke pintu samping loket keluar. Ada mas-mas yang jaga, berbajuh biru. Dia minta KTP dan STNK, memotretnya, termasuk memotret motor admin. Saya ulurkan uang Rp 30.000.
Mas-mas penjaga parkir itu memberikan saran. Besok lagi, setelah ambil karcis parkir, sebaiknya karcisnya difoto langsung dengan ponsel. Otomatis tersimpan di ponsel, dan barcodenya tetap terbaca di mesin keluar. (hari satiman)
Barcode (kode batang) merupakan sekumpulan kode dalam bentuk garis-garis dan spasi, Masing-masing ketebalan setiap garis dan spasinya berbeda sesuai dengan isi kode. Fungsinya sebagai cara mempermudah input data secara otomatis.
Kebetulan, Senin (3/6/2019), saya hendak ke MiniSo di Lippo Plaza Sidoarjo. Masuk dengan motor, memencet tombol hijau, dan keluar karcis parkir, berupa lembaran kertas putih, berisi garis-garis hitam itu (barcode).
Setelah memarkir kendaraan, karcis, saya memasukan saku celana panjang sebelah kiri, jadi satu dengan ponsel. Langsung ke MiniSo, mencari earphone buat ponsel. Coba-coba, cocok, bayar di kasir.
Sebelum pulang, anak ragil minta makan. Jadilah, kami makan di Kedai 69 nasi goreng, yang masih satu deret dengan MiniSo. Begitu selesai dan hendak pulang, rogoh-rogoh saku celana kiri, eh, karcis parkir raib.
Saya kembali menelusuri ke MiniSo, tidak ada. Cek di Toko Sport, tempat anak ragil membeli kaus Nike, tidak ada. Turun ke lantai dasar, cek di Toko Stroberi, karena saya 5 menit, berdiri di toko itu, tidak ada.
Sudah deh, menyerah. Akhirnya, ke penjaga Ovo sebelum pintu keluar. “Kalau karcis hilang, langsung saja ke penjaga parkir di luar, Mas. Nanti bayar Rp 30.000. Jangan lupa, sertakan KTP dan STNK motornya,” ujar mbak yang jaga.
Jadilah, saya menuntun motor ke pintu samping loket keluar. Ada mas-mas yang jaga, berbajuh biru. Dia minta KTP dan STNK, memotretnya, termasuk memotret motor admin. Saya ulurkan uang Rp 30.000.
Mas-mas penjaga parkir itu memberikan saran. Besok lagi, setelah ambil karcis parkir, sebaiknya karcisnya difoto langsung dengan ponsel. Otomatis tersimpan di ponsel, dan barcodenya tetap terbaca di mesin keluar. (hari satiman)
